kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi Resesi Global Tahun Depan, Apakah APBN Kuat?


Senin, 08 Agustus 2022 / 21:14 WIB
Hadapi Resesi Global Tahun Depan, Apakah APBN Kuat?
ILUSTRASI. Potensi krisis ekonomi global semakin membayangi prospek ekonomi ke depan.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi krisis ekonomi global semakin membayangi prospek ekonomi ke depan. Sejumlah indikator akan resesi ekonomi ini semakin jelas. Lantas, apakah anggaran 2023 cukup untuk menghadapi resesi global di tahun depan?

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda memperkirakan beban untuk tahun depan akan cukup tinggi mengingat situasi ekonomi global dan domestik yang kian tidak menentu. 

Terlebih lagi Kementerian Keuangan menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2023 berkisar 2,61% hingga 2,85% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga: Mengukur Kekuatan APBN 2023 Menghadapi Ancaman Resesi Global

Namun jika terjadi resesi global, Huda mengatakan harga enegi bisa turun dan bisa berdampak negatif kepada penerimaan negara. Sehingga menurutnya akan sulit untuk bisa menagan defisit di bawah 3% dengan kondisi tersebut.

"Saya rasa jalan tengahnya subsidi akan dikurangin untuk tahun depan sambil melihat kembali tingkat inflasi nasional," ujar Huda kepada Kontan.co.id, Senin (8/8).

Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Wahyu Utomo menyampaikan, secara umum arsitektur APBN 2023 didesain untuk membangkitkan optimisme, namun tetap waspada untuk antisipasi ketidakpastian dengan tetap melakukan konsolidasi fiskal yang disertai reformasi fiskal.

"Menyiapkan langkah pengamanan yang lebih solid misal melanjutkan automatic adjusment, dapat memanfaatkan saldo anggaran lebih (SAL) untuk antisipasi ketidakpastian," kata Wahyu.

Baca Juga: Sri Mulyani: Windfall Profit dari Lonjakan Harga Komoditas Tak Akan Terulang di 2023

Mengutip dari berita KONTAN sebelumnya, Pemerintah berencana menambah nominal belanja kementerian/lembaga (K/L) pada tahun 2023. Sebelumnya, pada konferensi pers di Istana Negara pada April 2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut belanja K/L pada tahun 2023 akan berada di kisaran Rp 977,1 triliun.

Sementara pada Senin (8/8), setelah sidang kabinet, Bendahara negara mengungkapkan bahwa belanja K/L tahun 2023 bisa mencapai Rp 993 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×