Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Dalam rangka menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan upaya perbaikan. Menparenkraf, Mari Elka Pangestu mengatakan salah satu caranya adalah dengan memberikan sertifikasi sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di bidang pariwisata.
Saat ini sudah ada sekitar 60 ribu SDM yang telah menerima sertifikasi. Mereka datang dari berbagai profesi diantaranya bartender, pemandu wisata atau lainnya.
Dalam Mutual Recognition Agreement (MRA) on tourism professionals, ada 32 standar profesi di bidang pariwisata yang disepakati."Nantinya hanya profesional worker yang bisa bekerja di Asean," kata Mari kepada Kontan, Selasa (8/7).
Perjanjian ini dilakukan agar seluruh SDM di Asean memiliki standar yang sama. Pekerja Malaysia bisa bekerja disini begitu pun sebaliknya. Program sertifikasi ini sudah dilakukan sejak 2010.
Sertifikasi SDM ini bukan upaya yang mudah, karena membutuhkan dana yang cukup besar. Untuk satu sertifikat butuh dana sekitar Rp 1 juta, tergantung lokasi dan profesi. Penurunan dana dan peningkatan jumlah SDM yang harus disertifikasi memang menjadi kendala. Sehingga dibutuhkan peran swasta untuk melakukan sertifikasi. Saat ini banyak lembaga atau sekolah pariwisata yang telah melakukannya untuk meningkatkan kompetensi SDM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News