kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.691.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.341   -61,00   -0,37%
  • IDX 6.816   -57,96   -0,84%
  • KOMPAS100 1.014   -13,06   -1,27%
  • LQ45 788   -15,62   -1,94%
  • ISSI 210   0,23   0,11%
  • IDX30 409   -8,07   -1,94%
  • IDXHIDIV20 494   -8,11   -1,62%
  • IDX80 115   -1,74   -1,50%
  • IDXV30 120   -0,24   -0,20%
  • IDXQ30 134   -2,80   -2,05%

Gunung Slamet semburkan hujan pasir dan asap tebal


Kamis, 18 September 2014 / 10:58 WIB
Gunung Slamet semburkan hujan pasir dan asap tebal
ILUSTRASI. Cilacap Samudera Fishing Industry catatkan pertumbuhan penjualan hingga 123% di tahun 2022


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

SEMARANG. Aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Tegal, Brebes dan Pemalang sejak Rabu malam kemarin mengalami peningakatan signifikan. 

Pada pukul 21.00 WIB, di Kabupaten Banyumas dilaporkan telah terjadi hujan pasir. Berdasarkan pantauan di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet (PPGA), Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Kamis (18/9) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB telah terjadi satu kali letusan abu tebal kehitaman dengan ketinggian 500 meter. 

Letusan abu disertai dengan satu kali suara sentuman dengan intensitas sedang. Letusan abu pasir keluar ke arah barat daya, atau ke daerah Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Meski demikian, cuaca Gunung Slamet dilaporkan dalam kondisi terang disertai angin yang relatif tenang. 

Dari sisi kegempaan, gunung berapi tertinggi di Jawa Tengah ini menunjukkan peningkatan. Catatan pada pos PPGA, dalam enam jam tersebut telah terjadi 104 kali gempa embusan, 27 kali gempa letusan dan satu kali gempa tremor harmonik.

"104 kali gempa hembusan amk 2-35 mm dan lgp 10-240, 27 kali gempa letusan amk 20-75 mm dan lgp 25-250, serta 1 kali gempa tremor harmonik amk 30 mm dan lgp 50," ujar kepala PPGA Slamet, Sudrajat dalam pesan tertulis kepada Kompas.com dari Kota Semarang, Kamis pagi tadi. 

Meski kondisi berangsur naik, ujar Sudrajat, kondisi di lingkungan Gunung Slamet masih kondusif. "Kondisi Gunung Slamet masih tetap siaga," paparnya. 

Sebelumnya pada Rabu,17 September 2014, Gunung Slamet telah meletus delapan kali sepanjang pukul 06.00-12.00 dengan ketinggian sekitar 1000 meter. Selain itu, dari sisi kegempaan telah terjadi 51 kali gempa embusan 8 kali gempa letusan dan 2 kali gempa tremor harmonik. (Kontributor Semarang, Nazar Nurdin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×