kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gugus Tugas: Masih ada masyarakat yang menganggap Covid-19 adalah konspirasi


Senin, 13 Juli 2020 / 14:35 WIB
Gugus Tugas: Masih ada masyarakat yang menganggap Covid-19 adalah konspirasi
ILUSTRASI. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan masih banyak masyarakat yang percaya bahwa Covid-19 merupakan sebuah konspirasi dan rekayasa. Hal itu mengakibatkan banyak masyarakat yang tak menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sehingga kasus baru terus melonjak. 

"Masih ada sejumlah pihak yang menganggap ini konspirasi, Covid rekayasa, Covid ini konspirasi," kata Doni usai rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020). 

Baca Juga: Imbauan tak mempan, pemerintah siapkan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan

Padahal, kata Doni, saat ini kasus kematian pasien Covid-19 yang meninggal dunia sudah mencapai 3.606 orang. Adapun di seluruh dunia total kematian pasien Covid-19 mencapai 571.674 orang. Untuk itu, ia meminta seluruh tokoh masyarakat dan agama dilibatkan dalam proses sosialisasi bahaya Covid-19 dan pencegahannya. 

Dengan demikian, masyarakat bisa memahami bahayanya dan menjalankan protokol kesehatan untuk menekan penyebarannya. "Tokoh-tokoh masyarakat, khususnya para ulama ini juga menjadi penekanan Bapak Wakil Presiden untuk melibatkan para ulama di seluruh daerah agar seluruh program sosialisasi ini bisa betul-betul dipahami dengan baik," ujar Doni. 

Baca Juga: Pemerintah kaji pembukaan sekolah di zona kuning

"Semua pihak harus betul-betul memahami ini. Menyampaikan pesan bahwa Covid ini ibaratnya, mohon maaf, ibaratnya adalah malaikat pencabut nyawa bagi mereka yang rentan," lanjut dia. Diketahui, lansia yang dimaksud rentan terjangkit Covid-19 adalah di atas usia 50 tahun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gugus Tugas: Masih Ada Masyarakat Percaya Covid-19 Konspirasi"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×