kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah kaji pembukaan sekolah di zona kuning


Senin, 13 Juli 2020 / 13:57 WIB
Pemerintah kaji pembukaan sekolah di zona kuning
ILUSTRASI. Tenaga pengajar melakukan pengecekan suhu tubuh siswa sebelum mengambil token ujian penilaian akhir tahun (PAT) di SMK Dwija Bhakti Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (2/6/2020). Setelah libur panjang akibat pandemi COVID-19, siswa SMK kelas 1 dan 2 di


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengkaji opsi pembukaan sekolah di zona kuning saat pandemi virus corona (Covid-19).

Sebelumnya hanya sekolah pada zona hijau atau zona aman yang tidak memiliki kasus positif Covid-19 yang diizinkan kembali beroperasi.

Namun, karena ada desakan dari sejumlah sekolah dan orang tua murid, pemerintah mengkaji operasional sekolah untuk zona kuning.

"Gugus tugas hanya merekomendasikan untuk sekolah di zona hijau dan kami sedang memikirkan permintaan masyarakat agar zona kuning diizinkan buat sekolah," ujar Ketua Gugus Tugas Doni Monardo usai rapat terbatas, Senin (13/7).

Hal itu disampaikan Doni masih dibahas bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bila disetujui pun, operasional sekolah akan dibatasi.

"Kalau disetujui, pelajar maksimal 2 kali mengikuti kegiatan dan persentasi pelajar di ruangan tidak boleh lebih dari 30% atau 25%," terang Doni.

Selain itu, sekolah berbasis asrama juga menjadi perhatian pemerintah. Termasuk di dalamnya adalah pesantren yang memiliki risiko penularan.

Salah satu kasus terjadi di Sekolah Calon Perwira (Secapa) di Jawa Barat. Kasus tersebut membuat tambahan kasus positif Covid-19 lebih dari 1.000 kasus.

"Diingatkan kepada seluruh boarding school termasuk pesantren kalau ada satu terpapar yang lain jadi berisiko tinggi," jelas Doni.

Hingga saat ini total terdapat 75.699 kasus. Dari angka tersebut sebanyak 35.638 kasus berhasil sembuh dan 3.606 kasus meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×