kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Gubernur BI sebut digitalisasi merupakan kunci perekonomian Indonesia ke depan


Rabu, 11 November 2020 / 15:52 WIB
Gubernur BI sebut digitalisasi merupakan kunci perekonomian Indonesia ke depan
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (17/9/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat kalau digitalisasi merupakan kunci sumber perekonomian Indonesia ke depan.

Sejalan dengan hal itu, Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan, kalau bank sentral telah menyambut digitalisasi dengan melakukan transformasi digital, khususnya di bidang sistem pembayaran Indonesia.

“Di tahun 2019, kami sudah launching blueprint sistem pembayaran Indonesia 2025 dan progresnya luar biasa. Ada beberapa inisiatif yang dilakukan,” ujar Perry, Rabu (11/11).

Pertama, adalah dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Bahkan hingga saat ini, sudah lebih dari 5 juta merchant yang tersambungkan dengan QRIS ini, termasuk pengusaha ritel maupun UMKM.

Baca Juga: Laba Bank BRI anjlok 43% seiring kenaikan beban pencadangan di kuartal III

Kedua, dengan melakukan digitalisasi perbankan dan mendorong digital banking. Kata Perry, sebanyak 15 bank sudah melakukan digiatlisasi banking dan akan terus ditambah lagi.

Ketiga, menyambungkan open banking dengan financial technology. Dalam proses menyambungkan ini, BI berusaha melakukan standardidsasi application programming interface.

Keempat, dengan membangun BI Fast Payment 24/7. Ini merupakan sistem pembayaran yang akan hadir di tahun depan. Kelima, BI tengah dalam proses reformasi regulasi untuk mendukung industri dan restrukturisasi ke depan.

 

Selanjutnya: BI pastikan lanjutkan kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif pada 2021

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×