kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gubernur BI sambangi Menkeu bahas tapering off


Jumat, 13 Desember 2013 / 18:01 WIB
Gubernur BI sambangi Menkeu bahas tapering off
ILUSTRASI. Piala Dunia 2022.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menambah nilai Bilateral Swap Arrangement dengan Bank of Japan dari US$ 12 miliar menjadi US$ 22,7 miliar. Tujuannya, sebagai persiapan menghadapi tapering off yang kemungkinan paling lambat dilakukan awal tahun 2014 oleh Bank sentral Amerika Serikat (AS).

Setelah dilakukan penandatanganan itu hari ini, Jumat (13/12) Gubernur BI Agus Martowardojo bertemu dengan Menteri Keuangan Chatib Basri di gedung Kemenkeu. Menurut Agus pertemuan tersebut memang dibicarakan mengenai kesiapan Indonesia menghadapi kemungkinan tapering off.

Kepada wartawan Agus juga menegaskan, kerjasama dengan Bank of Japan (BOJ) kemarin tidak hanya untuk upaya crisis revolution, melainkan juga untuk crisis prevention. “Itu untuk berjaga-jaga saja,” katanya, Jumat (13/12) di gedung Kementerian Keuangan.

Selain itu, Agus juga berharap pasar bisa melihat ini sebagai sentimen positif bagi Indonesia. Sehingga nilai tukar rupiah bisa kembali menguat terhadap dollar AS. Sebab, jika jumlah BSA ditambah maka cadangan devisa (cadev) yang dimiliki BI semakin besar untuk menghadapi ancaman tapering.

Sementara itu, Chatib mengatakan BSA memang bisa memperkuat nilai tukar rupiah, sehingga pergerakan atau fluktuasi currency akan semakin stabil. Meski demikian, Chatib bilang, sebetulnya fluktuasi rupiah pada bulan November sudah membaik, tetapi dengan penambahan BSA bisa lebih baik lagi.

Namun, Chatib melihat BSA ini akan lebih berpengaruh terhadap antisipasi tapering off yang dilakukan oleh bank Sentral Amerika Serikat, They Federal reserve (Fed). “Dengan tambahan (BSA) ini stability akan terjadi,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo berharap pasar bisa melihat ini sebagai sentimen positif bagi Indonesia. Sehingga nilai tukar rupiah bisa kembali menguat terhadap dollar AS. Sebab, jika jumlah BSA ditambah maka cadangan devisa (cadev) yang dimiliki BI semakin besar untuk menghadapi ancaman tapering.

Bahkan, hari ini pasca melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama BSA ini Agus mendatangi Chatib di kantornya. Menurut Agus kedatangannya untuk membahas kesiapan Indonesia menghadapi ancaman tapering off.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×