Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Untuk menambah likuiditas valuta asingnya, Bank Indonesia (BI) bersama dengan Bank of Japan (BoJ) teken kesepakatan untuk menambah nilai bilateral swap Arrangement (BSA) menjadi sebesar US$ 22,76 miliar.
Berdasarkan keterangan tertulis BI, kesepakatan tersebut telah diteken kemarin, pada tanggal 12 Desember 2013. Sebelumnya BI dan BoJ telah menandatangani kesepakatan BSA sebesar US$ 12 miliar.
Itu artinya dana cadangan krisis yang dimiliki BI sudah bertambah. "Kesepakatan ini juga menyediakan skema pencegahan krisis untuk mendukung kebutuhan likuiditas potensial dan atau aktual," kutip keterangan tersebut.
Seperti diketahui, ancaman perekonomian Indonesia dalam jangka waktu dekat adalah tapering off yang akan dilakukan Bank sentral AS atau The Federal Reserve (Fed).
Setidaknya, sejumlah pihak berpandangan, tapering off akan dilakukan paling lambat Desember ini atau awal 2014. Jika hal tersebut terjadi, diproyeksikan akan banyak likuiditas meninggalkan pasar keuangan Indonesia.
Sebelumnya, Indonesia juga sudah mendapatkan perjanjian swap dengan dua Bank sentral lain, yaitu Bank Rakyat China (PBOC) sebesar Rp 175 triliun, serta dengan Bank of Korea sebesar Rp 115 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News