kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   96,00   0,59%
  • IDX 7.003   26,11   0,37%
  • KOMPAS100 1.046   4,27   0,41%
  • LQ45 822   3,19   0,39%
  • ISSI 213   0,01   0,01%
  • IDX30 418   1,10   0,26%
  • IDXHIDIV20 504   0,02   0,00%
  • IDX80 119   0,53   0,44%
  • IDXV30 124   -0,34   -0,27%
  • IDXQ30 139   0,22   0,16%

Grant Thornton berharap, pengusaha menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun


Minggu, 23 Mei 2021 / 23:11 WIB
Grant Thornton berharap, pengusaha menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun
ILUSTRASI. Pengunjung melintas di depan salah satu gerai fesyen pada pusat perbelanjaan di Jakarta, Minggu (11/4/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Tahun ini menandakan kedua kalinya masyarakat Indonesia merayakan Idul Fitri di tengah pandemi. Dalam keadaan normal, Ramadan berikut Lebaran selalu menggeliatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Grant Thornton Indonesia merangkum beberapa hal untuk melihat kilas balik periode Lebaran 2021.  

Pemerintah memutuskan melarang kegiatan mudik atau pulang kampung pada Lebaran tahun ini. Berkaca dari Lebaran tahun lalu, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), larangan mudik 2020 menyebabkan sektor transportasi terkoreksi sebesar 30,8%. 

Namun, menurut beberapa pengamat dampak larangan mudik 2021 tak akan lebih parah dibandingkan tahun lalu. Pemerintah tetap mengizinkan pembukaan sejumlah tempat wisata dan pusat perbelanjaan .

Johanna Gani,  CEO dan Managing Partner Grant Thornton Indonesia mengatakan, meskipun kebijakan larangan mudik ini berimbas secara faktual terhadap ekonomi nasional, itu  mlangkah terbaik yang telah disiapkan pemerintah. “Berkaca pada melonjaknya kasus baru Covid-19 di India dan beberapa negara lain tentu membuka mata kita agar lebih berhati-hati terhadap gelombang baru pandemi yang secara jangka panjang akan memberatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (23/5) 

Dampak positif dari larangan mudik tahun ini diprediksi akan mendorong naiknya tingkat konsumsi masyarakat di wilayah aglomerasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, penarikan dana tunai di Jabodetabek selama periode Lebaran ini mencapai Rp 34,8 triliun. Naik 61% dibanding jumlah penarikan dana tunai pada Lebaran tahun lalu. 

Jumlah peredaran uang kartal nasional juga tercatat naik 41,5% menjadi Rp 154,5 triliun. Airlangga juga memperkirakan ekonomi kuartal II yang didukung periode Ramadhan dan Lebaran mampu tumbuh hingga 7%. 

“Beberapa sektor yang kami perkirakan akan tumbuh positif selama periode Ramadan-Lebaran adalah sektor informasi dan komunikasi, keuangan, kesehatan serta ritel. Namun penting kita pahami momentum kenaikan konsumsi akan hilang setelah Lebaran. Penting untuk para pelaku usaha fokus menjaga momentum pertumbuhan positif hingga akhir tahun,” lanjut Johanna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×