Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Partai Golkar mengaku tak risau dengan kekalahan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada 26 Mei 2013. Sebab elektabilitas Golkar sebagai partai dan Abu Rizal Bakrie sebagai ketua kini selalu masuk tiga besar, selain Jokowi dan Prabowo Subianto.
Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham menegaskan kekalahan Golkar dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah menjadi bahan analisis untuk menentukan kerja-kerja politik yang lebih intensif dalam menyongsong pemilu 2014. Ia menolak anggapan kekalahan Golkar dalam Pilgub DKI Jakarta, Pilgub Jabar, dan terakhir Pilgub Jateng menjadi sinyal kekalahan Golkar.
"Pilkada dan Pilpres itu tidak selalu sejajar. Yang paling penting adalah ketokohan calon," kata Idrus. Mantan Ketua Pansus Century DPR ini menjelaskan, Golkar telah melakukan pemetaan politik secara nasional di 77 Daerah Pemilihan (Dapil). Hasilnya, elektabilitas Ketua Umum DPP Golkar Abu Rizal Bakrie selalu masuk dalam urutan tiga besar. Posisi Ical selalu bergantian dengan Jokowi dan Prabowo Subianto. "Itu survey yang baru saja kita lakukan dalam minggu ini,"kata Idrus.
Idrus yakin hal ini menunjukkan road show yang selama ini dilakukan Ical secara intensif di berbagai daerah mulai menunjukkan hasil. Ini terbukti dari hasil survey yang dikeluarkan Lembaga Survey Nasional yang menembatkan Ical di posisi teratas di kalangan pemilih pemula. Ical berada di urutan pertama dengan perolehan 18,6%. Posisi kedua diikuti Wiranto (16,3%) dan Ketiga ditempati Megawati Sukarnoputri (13,9%).
Namun peningkatan elektabilitas Ical tak diikuti kesuksesan di Pilkada. Di Pilgub DKI Jakarta, kandidat Golkar Alex Noerdin mengalami kekalahan. Begitu pula dalam Pilgub Jabar kandidat Golkar Yance-Tatang juga gagal. Terakhir, di Pilgub Jateng, kandidat Golkar Bibit Waluyo juga menelan pil pahit kekalahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News