kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Gibran Janjikan 5 Juta Green Jobs untuk Anak Muda, Berikut Peluang Kerjanya


Minggu, 21 Januari 2024 / 23:55 WIB
Gibran Janjikan 5 Juta Green Jobs untuk Anak Muda, Berikut Peluang Kerjanya
ILUSTRASI. Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. ANTARA FOTO//M Risyal Hidayat/tom.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam debat keempat yang berlangsung pada Minggu (21/1), Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming memaparkan visi dan misinya salah satunya, dengan menyediakan 19 juta lapangan kerja baru yang bisa dimanfaatkan oleh generasi muda dan perempuan.

Dari jumlah itu, sebanyak 5 juta lapangan kerja merupakan di sektor energi terbarukan atau green jobs. 

Green jobs ini adalah peluang kerja di bidang pelestarian lingkungan. Green jobs ini adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan,” ujar Gibran saat memaparkan visi dan misi dalam debat keempat, Minggu (21/1).

Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Hijau, BAPPENAS Dorong Pengembangan Pekerjaan Hijau

Gibran menjelaskan, alasan menyediakan 5 juta lapangan kerja green jobs karena persoalan lingkungan dan perubahan iklim tidak bisa dilepaskan dari upaya untuk mendorong energi baru guna mencapai target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat. 

Menurut Gibran, pemerintah di masa yang akan datang harus berkomitmen dalam mengurangi ketergantungan kepada energi fosil.  

Untuk itu, dia mengatakan cara mengurangi ketergantungan pada energi fosil bisa dilakukan dengan beralih ke energi hijau seperti bioavtur, biodiesel dan bioetanol.

Adapun yang sudah dilakukan pemerintah saat ini meliputi B35 dan B40.

“Indonesia saat ini juga memiliki potensi energi baru terbarukan yang besar. Potensi itu mencakup energi surya, angin, air, bio energi dan juga panas bumi,” ujarnya.

Menurut Gibran, hilirisasi harus diciptakan dari berbagai sektor sehingga bisa bermanfaat dalam jangka panjang karena akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Sama halnya, kata Gibran, pemanfataan energi hijau juga bisa menyediakan lapangan kerja baru. 

Baca Juga: Debat Cawapres, Mahfud MD Singgung Kegagalan Food Estate: Rugi Dong Kita!

Peluang Kerja Green Jobs

Berdasarkan International Labour Organization (ILO), memprediksi akan ada 24 juta lapangan kerja baru di sektor hijau pada 2030, sebagai hasil dari transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT). 

Tak hanya itu, International Renewable Energy Agency (IRENA) juga baru mengeluarkan laporan bertajuk “Renewable Energy and Jobs: Annual Review 2023”. Dalam laporan tersebut, IRENA mencatat bahwa jumlah tenaga kerja di sektor EBT konsisten meningkat dari tahun ke tahun. 

Baca Juga: Gibran Janjikan 5 Juta Lapangan Pekerjaan di Sektor Terbarukan

Tercatat, pada 2018 IRENA menyebutkan bahwa terdapat 11,1 juta pekerja yang bekerja di sektor EBT, dan angkat tersebut terus naik hingga mencapai 13,8 juta pekerja pada 2022.  

Untuk diketahui, green jobs memiliki berbagai kriteria yang mencakup beberapa aspek, diantaranya yakni, meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku, membatasi efek Gas Rumah Kaca (GRK).

Selain itu, Green jobs juga dapat mengurangi serta memulihkan ekosistem, mendukung adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, hingga meminimalisir limbah dan polusi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×