kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Gerindra bantah iklan prabowo soal BBM pencitraan


Senin, 13 Januari 2014 / 13:38 WIB
Gerindra bantah iklan prabowo soal BBM pencitraan
ILUSTRASI. Bio Farma beniat bangun pabrik farmasi di Karawang


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Edi Prabowo mengatakan, partainya berkomitmen mencari solusi yang tepat terkait subsidi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Ia menegaskan, sikap Gerindra jelas dan bertekad menyajikan bahan bakar dengan harga terjangkau jika memiliki kesempatan berkuasa pada periode 2014-2019.

Edi menjelaskan, semua komitmen itu telah disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto melalui iklan yang dipublikasi di media. Ia menampik jika iklan tersebut hanya digunakan untuk pencitraan partai dan Prabowo sebagai calon presiden.

"Kami benar-benar ingin subsidi sampai ke rakyat, bukan terpotong di tengah jalan. Kalau ada yang menganggap iklan itu pencitraan, terserah, kami siap perdebatkan argumentasinya," kata Edi, saat dihubungi, Senin (13/1).

Menurut Edi, subsidi BBM sangat besar dan memebani APBN. Dalam hitungannya, tak kurang dari Rp 300 triliun dana APBN digelontorkan untuk subsidi BBM, atau sekitar 20 persen dari jumlah APBN 2013.

Dalam iklannya, kata Edi, Prabowo ingin menyampaikan bahwa subsidi BBM akan lebih tepat dan produktif jika dialihkan pada kebijakan lain. Alasannya, subsidi BBM dianggap tak tepat karena 60 persennya dinikmati oleh masyarakat kelas menengah ke atas.

"Beliau kan bilang menyediakan bahan bakar terjangkau, banyak alternatif selain BBM. Misalnya bahan bakar dari nabati atau biotanol, nah kita punya rencana untuk mengembangkan itu," ujarnya.

Selanjutnya, kata Edi, subsidi BBM juga dapat dikurangi untuk membeli dan mengoperasionalkan 10.000 bus gratis. Dengan begitu, 40 persen penikmat subsidi BBM yang menggunakan sepeda motor akan beralih pada moda transportasi bus gratis tersebut. Hal itulah yang diakui Edi sebagai latar Gerindra mendukung pengurangan subsidi BBM. Meski dianggap tak populer, tapi Gerindra yakin kebijakan itu lebih baik ketimbang banyak dana digelontorkan tapi tak tepat sasaran.

"Kita sidah punya semua, yang belum adalah kesempatan memimpin. Kalau ada yang bilang iklan itu pencitraan, saya rasa rakyat lebih cerdas," ujarnya.

Prabowo Subianton kembali gencar beriklan melalui televisi menjelang Pemilu 2014. Beberapa iklan dibuat dan ditayangkan di acara-acara yang banyak ditonton masyarakat. Beberapa iklan menyoroti harga bahan bakar minyak (BBM) yang dinilai tinggi. Dalam narasi salah satu iklan, Prabowo disebut memperjuangkan harga BBM murah. Iklan lain yang narasinya dibacakan langsung Prabowo juga mengkritik tingginya harga BBM.

"Saatnya perubahan. Kami akan membuat rakyat punya harapan. Harga pangan dan bahan bakar akan terjangkau. Masa depan akan cerah. Bergabunglah dengan kami untuk perubahan di Indonesia. Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi," kata Prabowo, dalam iklan tersebut.

Isu BBM sempat menjadi polemik ketika pembahasan Rancangan APBN Perubahan 2013 di DPR pada pertengahan tahun 2013. Pro dan kontra terjadi ketika membahas mengenai anggaran subsidi BBM yang berimbas kenaikan harga BBM bersubsidi. Ketika itu, Prabowo salah satu pihak yang berpendapat perlunya pengurangan subsidi BBM lantaran sudah membebani APBN. Dalam berbagai kesempatan, Prabowo menyampaikan dukungan terhadap pemerintah untuk menaikan harga harga BBM bersubdisi.

"Subsidi (BBM) sudah terlalu berat. Mau tidak mau pemerintah harus mencabut. Saya termasuk yang menyarankan," kata Prabowo di Jakarta, Kamis (30/5).

Tak hanya itu, Prabowo juga pernah menyebut tidak akan segan mengambil kebijakan tak populer demi kepentingan nasional jika terpilih menjadi presiden. Salah satu contohnya mendukung penghapusan subsidi BBM.

"Bukan popularitas yang saya cari. Kepentingan nasional yang saya utamakan. Subsidi (BBM) hanya menghamburkan APBN dan menggerus cadangan energi Indonesia," kata Prabowo. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×