Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menegaskan tidak percaya dengan hasil survei manapun. Termasuk dengan survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kompas terakhir dimana suara untuk Prabowo menurun.
"Kalau saya apa ya, masa negara ini ditentukan oleh survei? Survei kan bisa dibayar dan juga kalau dipelajari Balitbang Kompas juga sejarahnya banyak error," ujar Prabowo di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (8/1/2013).
Prabowo secara blak-blakan mengatakan di Indonesia apa saja dibeli. Termasuk dengan lembaga survei.
"Ini bagus anda tanya. Masa bangsa ini mau diatur oleh tukang survei? Ya sudah kalau anda percaya. Yang penting demokrasi, yang penting rakyat yang memilih. Bukan tukang survei yang memilih. Itu saja. Kita lihat saja nanti," kata bakal calon presiden dari Partai Gerindra itu.
Prabowo pun mengatakan bisa memesan dan mengeluarkan 15 lembaga survei yang hasilnya memenangkan nama dia dan Gerindra.
"Besok saya bisa kasih 15 survei dimana saya nomor satu dan Gerindra nomor satu. Anda mau? Anda umumkan nggak," tantang bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu.
Sebelumnya, Kompas menggelar tiga survei untuk menjajaki peluang para tokoh yang akan melaju pada Pemilu Presiden 2014 pada periode survei Desember 2012, Juni 2013, dan Desember 2013.
Berdasarkan ketiga survei, dukungan tinggi untuk Prabowo pada periode pertama, yang meningkat pada periode kedua, justru turun drastis pada periode ketiga.
Pada survei pertama Desember 2012, dukungan untuk Prabowo adalah 13,3 persen dukungan dari 1.400 responden di 33 provinsi. Survei kedua, Juni 2013, Prabowo mendapatkan 15,1 persen dukungan. Survei ketiga yang digelar Kompas pada Desember 2013 suara Prabowo justru anjlok hingga di bawah perolehan dukungan awal untuknya yakni 11,1 persen responden. (Eri Komar Sinaga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News