Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jangan lewatkan peristiwa alam, Gerhana Bulan. Hari ini akan terjadi Gerhana Bulan Sebagian.
Agar tidak ketinggalan, mari simak jadwal dan cara menyaksikan Gerhana Bulan Sebagian yang bisa dilihat di sejumlah wilayah Indonesia.
Gerhana Bulan kali ini adalah Gerhana Bulan Sebagian. Namun Gerhana Bulan Sebagian kali ini sangat istimewa karena berlangsung sangat lama.
Melansir informasi resmi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), peristiwa ini menjadi Gerhana Bulan terlama dalam abad ini. Gerhana Bulan sebagian adalah kondisi sebagian permukaan Bulan tertutupi bayangan atau umbra Bumi. Semakin Bulan menuju ke tengah atau pusat bayangan pada saat puncak Gerhana, maka durasi gerhana akan semakin lama.
Gerhana Bulan berlangsung selama 3 jam 28 menit
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa LAPAN Andi Pangerang menjelaskan, Gerhana Bulan kali ini mempunyai magnitudo gerhana 0,9785. Permukaan Bulan akan tertutupi umbra Bumi sebesar 97,85 persen, terjadi dekat dengan gugus Pleaides di konstelasi Taurus.
Hal tersebut membuat durasi Gerhana Bulan bisa berlangsung selama 3 jam 28 menit. Namun, hanya wilayah Papua yang akan mengalami durasi gerhana paling lama, dalam waktu 2 jam 20 menit sejak Bulan terbit.
Sementara, bagian barat Indonesia tidak dapat mengamati puncak Gerhana Bulan Sebagian.
Baca juga: Gerhana Bulan sebagian 19 November, masyarakat Indonesia bisa lihat
Waktu dan wilayah yang dapat menyaksikan Gerhana Bulan Sebagian
Fase awal penumbra dan awal sebagian Gerhana Bulan diawali fase awal penumbra yang terjadi pukul 13.00 WIB atau 14.00 Wita atau 15.00 WIT. Seluruh Indonesia tidak dapat menyaksikan fase awal ini sebab Bulan masih di bawah ufuk dan belum terbit.
Setelah itu, terjadi fase awal sebagian pukul 14.18 WIB atau 15.18 Wita atau 16.18 WIT, yang masih belum bisa teramati dari seluruh wilayah Indoensia.
Puncak Gerhana Bulan
Sementara itu, puncak gerhana sebagian terjadi pukul 16.02 WIB atau 17.02 Wita atau 18.02 WIT. Wilayah yang dapat menyaksikan fase puncak Gerhana Bulan Sebagian 19 November 2021 antara lain:
1. Provinsi Papua Barat, kecuali Kabupaten Kepualauan Raja Ampat
2. Provinsi Papua
3. Provinsi Maluku meliputi Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara atau Kepulauan Kei, dan Kabupaten Kepulauan Aru.
Fase akhir sebagian dan akhir penumbra Gerhana Bulan
Adapun fase akhir Gerhana Bulan Sebagian terjadi pukul 17.47 WIB atau 18.47 Wita atau 19.47 WIT, dengan wilayah yang dapat menyaksikannya meliputi:
1. Pulau Papua
2. Kepulauan Maluku
3. Sulawesi
4. Kalimantan
5. Nusa Tenggara
6. Pulau Madura
7. Bali
8. Jawa, kecuali Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat
9. Provinsi Kepulauan Riau, meliputi Kepulauan Natuna dan Kepulauan Anambas
10. Provinsi Bangka Belitung, kecuali Kabupaten Bangka Barat Lalu, akan berlangsung fase akhir penumbra pukul 19.05 WIB atau 20.05 Wita atau 21.05 WIT, yang dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia.
Cara menyaksikan gerhana Bulan sebagian
Gerhana bulan kali ini dapat diamati tanpa menggunakan alat bantu optik apa pun. Perlu diperhatikan, tanda perbedaan mendasar antara Bulan Purnama biasa dengan Gerhana Bulan Penumbra yaitu Gerhana Bulan Penumbra akan lebih buram dan redup dibandingkan dengan Bulan Purnama pada umumnya.
Hal ini akan terlihat jelas saat diamati melalui kamera DSLR, kamera ponsel mode pakar, maupun kamera CCD yang terhubung dengan teleskopn dan gawai, gambar hasil jepretan sudah diolah dengan parameter fotografi tertentu yang nilainya sama.
Peristiwa Gerhana Bulan Sebagian di Indonesia
Gerhana Bulan sebagian sebelumnya pernah terjadi di Indonesia pada 4 Juni 2012, 8 Agustus 2017, dan 17 Juli 2019. Sementara, gerhana Bulan sebagian selanjutnya akan terjadi pada 29 Oktober 2023, 7 Juli 2028, dan 16 Juni 2030. Gerhana Bulan total terlama pernah terjadi pada 2018, dengan durasi 1 jam 42 menit 57 detik.
Mayoritas gerhana bertahan selama kurang dari dua jam, sehingga gerhana Bulan pada 19 November 2021 menjadi yang telama atau terpanjang di abad ini. Seri Saros-126 Gerhana yang terjadi kali ini merupakan gerhana ke-45 dari 71 gerhana dalam Seri Saros-126.
Seri Saros adalah sekumpulan gerhana yang mana interval dua gerhana yang berurutan adalah siklus Saros. Siklus Saros yaitu siklus gerhana yang durasi rata-ratanya selama 18 tahun 11 hari 8 jam dan terpaut sebesar 223 lunasi (siklus sinodis Bulan).
Seri Saros dapat terdiri dari 70-80 gerhana dan berumur 1200-1400 tahun. Seri Saros untuk gerhana Bulan diawali dengan gerhana Bulan penumbra, yaitu saat Bulan memasuki penumbra Bumi, lalu Bulan perlahan memasuki umbra Bumi sehingga terjadi gerjana Bulan sebagian.
Kemudian, seluruh permukaan Bulan masuk ke dalam umbra sehingga terjadi gerhana Bulan total. Puncak dari Seri Saros terjadi saat gerhana Bulan total-sentral, yaitu ketika Bulan berada tepat di tengah-tengah umbra.
Ini mengakibatkan gerhana Bulan akan mengalami durasi total paling lama. Setelah mencapai puncak Seri Saros, Bulan perlahan menjauhi pusat umbra, kembali mengalami gerhana Bulan sebagian dan ditutup dengan gerhana Bulan penumbra.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gerhana Bulan Sebagian 19 November Terlama Abad Ini: Waktu, Wilayah, dan Cara Menyaksikan",
Penulis : Mela Arnani
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Selanjutnya: Apa itu Gerhana Bulan? Ini proses terjadi dan jenis-jenisnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News