Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengakselerasi program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih dengan menggandeng Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) dan perusahaan ritel modern untuk berkolaborasi membangun ekosistem.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koperasi Ferry Juliantono saat memberikan sambutan pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan dan Renovasi Kawasan Industri INKUD Cikarang, Bekasi, Selasa (4/11/2025).
"Kawasan Industri ini nantinya diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang luas, sehingga sesuai dengan tujuan hadirnya Koperasi dalam mengurangi tingkat pengangguran," ujarnya.
Ferry mengungkapkan, pembangunan ini diharap mampu menaikkan level koperasi, dari ranah kecil merambah ke industri yang lebih besar.
Baca Juga: Kemenkop Catat Sudah Groundbreaking 1.134 Titik Kopdes Merah Putih
Dia mencatat sudah lebih dari 82.000 koperasi desa dan kelurahan yang berstatus badan hukum, dengan 7.500 koperasi di antaranya sedang dalam tahap pembangunan fisik gerai dan gudang.
Ferry menegaskan, Presiden Prabowo menargetkan pada Maret 2026, seluruh koperasi tersebut sudah siap beroperasi penuh. Bahkan, target besarnya adalah membangun 1.000 lokasi titik tanah setiap hari untuk mendukung pengembangan koperasi desa.
"Kami yakin target Presiden untuk memiliki 80.000 ritel modern di desa dan kelurahan dapat tercapai," tegasnya.
Baca Juga: Menkop Optimistis 80.000 Kopdes Merah Putih Beroperasi Maret 2026
Lebih lanjut, Ferry menambahkan, Presiden hendak mengembalikan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional, dengan mendorong koperasi kembali aktif di sektor produksi, distribusi, industri, dan kredit.
Dia menyebut, ini terlihat dari keluarnya Peraturan Pemerintah yang mengizinkan koperasi mengelola tambang mineral seluas 2.500 hektare (ha).
Di tempat yang sama, Ketua Umum INKUD Portasius Nggedi menjelaskan, kawasan industri terintegrasi seluas 51 ha yang mulai dibangun ini akan menjadi solusi bagi rantai produksi yang terputus di tingkat petani, yang bakal dibagi dalam tiga zona.
"Zona pertama fokus pada kelistrikan dan produksi air mineral. Zona kedua akan mengaplikasikan berbagai teknologi canggih, termasuk Artificial Intelligence (AI), sementara zona ketiga akan mengembangkan peralatan drone dan teknologi pertanian," pungkasnya.
Baca Juga: Pemerintah Resmikan Groundbreaking Kopdes Merah Putih di 800 Titik
Selanjutnya: Percepat Transformasi Ijazah Digital, Peruri Gandeng Telkom University
Menarik Dibaca: Pasar Aset Kripto Makin Keok, Masih Tepat Beli Bitcoin?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













