Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Peneliti Bidang Ekonomi di pusat penelitian kebijakan publik The Indonesian Institute (TII) Putu Rusta memprediksi adanya perputaran uang bernilai cukup drastis pada momentum natal dan tahun baru 2024.
Sebelumnya, KADIN Indonesia memperkirakan bahwa Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 diperkirakan bakal menyumbang sekitar Rp 80,25 triliun
Mengacu dari data Kementerian perhubungan yakni jumlah 26.750.000 keluarga yang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dikali asumsi setiap keluarga membawa rata-rata Rp3 juta.
Baca Juga: Belanja Masyarakat Meningkat pada Akhir Tahun 2023
"Sebut saja perputaran ekonominya dengan ukuran yang tadi itu Rp80,25 triliun. Ini baru asumsi setiap keluarga bawa uang Rp3 juta tadi," kata Putu kepada KONTAN, Selasa (19/12).
"Belum ditambah dengan mobilitas dengan pesawat, belum dengan naik dengan travel, belum yang naik kereta, belum yang naik kendaraan pribadi dan berbelanja di rest area, dan lain-lain Ini baru masyarakat domestik," sambungnya.
Kata dia, angka yang diprediksi Kadin itu belum termasuk perhitungan belanja dari wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia.
"Menurut saya bisa di atas Rp100 triliun perputarannya," ujar Putu.
Selain perputaran uang yang cukup meningkat dari tahun sebelumnya, jika melihat inflasi November 2023 year-on-year berdasarkan data BPS itu adalah 2,86% atau masih di rentang 3%±1. Daya beli masih dikatakan cukup.
Baca Juga: Sambut Nataru, Bank Siapkan Dana Tunai Lebih Besar
"Selain itu, keyakinan konsumen berdasarkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2023 ada di zona optimis, 123,6 alias di atas 100," pungkasnya.
Diketahui, puncak arus mudik libur Natal terjadi pada 22-23 Desember 2023. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 26-27 Desember 2023.
Adapun puncak arus mudik libur tahun baru diprediksi terjadi pada 29-30 Desember 2023. Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada 1-2 Januari 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News