kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Gelaran ISF 2025 Berhasil Tarik Komitmen Investasi Hijau Rp 278 Triliun


Minggu, 12 Oktober 2025 / 16:03 WIB
Gelaran ISF 2025 Berhasil Tarik Komitmen Investasi Hijau Rp 278 Triliun
ILUSTRASI. Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 resmi ditutup dengan capaian besar berupa 13 penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan tiga peluncuran inisiatif strategis.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 resmi ditutup dengan capaian besar berupa 13 penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan tiga peluncuran inisiatif strategis. Total nilai komitmen dari seluruh kerja sama tersebut mencapai Rp 278 triliun, mencakup sektor energi bersih, kelautan, karbon, kehutanan, dan infrastruktur hijau.

Komitmen itu tidak hanya berasal dari perusahaan nasional dan global, tetapi juga melibatkan lembaga keuangan internasional, mitra pembangunan, serta pemerintah pusat dan daerah.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Rachmat Kaimuddin, mengatakan, penandatanganan MoU tersebut diharapkan memberi dampak langsung terhadap pencapaian transisi energi bersih dan ekonomi rendah karbon.

Ia menegaskan, Indonesia kini tidak lagi bersikap pasif, melainkan aktif memimpin dan menjembatani kebutuhan pembangunan nasional dengan agenda keberlanjutan global.

“Penandatanganan 13 MoU di kegiatan ISF 2025 kami harapkan akan berdampak langsung bagi pencapaian transisi energi bersih dan ekonomi rendah karbon Indonesia,” terangnya dikutip dari keterangan resminya, Minggu (12/10/2025).

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, menjelaskan, MoU yang diteken mencakup kemitraan strategis, hibah, hingga komitmen investasi baru. 

Baca Juga: Apindo: Kanada Pasar Potensial, tapi Masih Asing bagi Eksportir RI

Dari total komitmen tersebut, terdapat investasi senilai lebih dari Rp 200 triliun, meski tidak seluruhnya akan direalisasikan tahun ini. Ia menilai hal itu menunjukkan besarnya kepercayaan dunia usaha terhadap arah pembangunan berkelanjutan Indonesia.

“Untuk yang berbentuk investasi, selain kita melihat dari nilai MoU-nya, ada pula komitmen-komitmen investasi yang menyertainya. Artinya ini menunjukkan komitmen mereka bisa kita anggap sebagai output dari kegiatan ISF 2025,” ungkap Nurul.

Lebih dari sekadar forum diskusi, ISF 2025 juga mengukuhkan peran Indonesia sebagai negara berkembang yang berani memimpin dalam aksi nyata keberlanjutan. Inisiatif yang diangkat meliputi pengembangan PLTS terapung, dekarbonisasi sektor industri berat, pembangunan kawasan pesisir berkelanjutan, hingga pemberdayaan ekonomi biru berbasis rumput laut.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani, menyebut dunia usaha nasional siap menjadi lokomotif transisi hijau. Menurutnya, investasi hijau atau berkelanjutan tidak hanya memperkuat ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan membuka peluang bagi pelaku UMKM.

“MoU yang kami tandatangani hari ini adalah bukti bahwa dunia usaha Indonesia siap menjadi lokomotif transisi hijau. Investasi hijau tidak hanya memperkuat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka peluang besar bagi UMKM, penciptaan lapangan kerja, dan transformasi industri nasional menuju arah yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” ujarnya.

Baca Juga: Kesepakatan IEU-CEPA Diteken, Apindo Optimistis Buka Banyak Lapangan Pekerjaan

13 MoU Strategis ISF 2025

Berikut daftar lengkap 13 MoU yang ditandatangani pada hari kedua ISF 2025:

1. Infrastructure Project Facilitation Office (IPFO) – antara Kemenko Infrastruktur, ADB, dan KIAT, dengan komitmen dukungan investasi infrastruktur senilai USD 11 miliar.

2. Indonesia Incorporated on Seaweed – Advancing a Sustainable Blue Economy – antara Conservation International, Konservasi Indonesia, APINDO, dan Standard Chartered.

3. Standby Trade & Loan Facility untuk Proyek Pembangkit Panas Bumi Dieng 2 – antara PT BNI dan PT Geo Dipa Energi.

4. Net Zero Advisory & Solutions Strategic Collaboration – antara BESTARI dan Utomodeck Group.

5. Maritime Infrastructure Partnership for Clean Mobility – antara PT Utomo Mobilitas Bersih Indonesia dan Pyxis Maritime Pte. Ltd.

6. Indonesia–Germany Cooperation for Sustainable Development – antara GIZ (Jerman) dan Kadin Indonesia.

7. Sustainable Forestry-Related Economic Policy and Investment Programs – antara Kadin Indonesia dan KLHK.

8. Carbon Markets Capacity Building – antara KLH dan IETA.

9. Advance Sustainable Paper and Packaging Solutions – antara APP dan Lubrizol.

10. Strategic Alliance PI–ACWA POWER for Industrial Decarbonization of PI – antara Pupuk Indonesia dan ACWA Power, dengan potensi investasi hingga USD 250 juta.

11. Green Hydrogen Potential for Decarbonization of Maritime Transportation in Small Island – antara GIZ, HDF Energy, dan Neuman & Esser.

12. Sustainable Used Cooking Oil Collection and Other Sustainability Initiatives – antara PT Noovoleum Indonesia Investama dan PT Artotel Group Indonesia.

13. Advancing Sustainable Trade & Investment Corridors between Indonesia/Southeast Asia and Hong Kong/Greater China – antara Kadin Indonesia dan South China Morning Post (SCMP).

Selain 13 MoU tersebut, ISF 2025 juga mencatat tiga peluncuran penting:

1. Launch of Indonesia Transition Factbook oleh BloombergNEF dan Kadin Indonesia.

2. Strategic Collaboration for Indonesia’s Low Carbon Future – CCS dan CCUS Roadmap di Blok Arun oleh PT Energi Mega Persada (EMP) dan PEMA.

3. Inauguration of the Indonesian Association of EV Charging Owners (ASPELUSI).

Dengan rangkaian kerja sama dan peluncuran lintas sektor itu, ISF 2025 membuktikan diri bukan hanya sebagai forum dialog, tetapi juga platform implementasi konkret yang menjembatani visi global dan kebutuhan lokal.

ISF diharapkan terus menjadi ruang akselerasi kebijakan, inovasi, dan investasi hijau yang inklusif. Melalui kolaborasi pemerintah, dunia usaha, lembaga keuangan, dan mitra pembangunan, Indonesia menegaskan posisinya sebagai kekuatan utama dalam ekosistem ekonomi hijau kawasan, sekaligus mitra terpercaya untuk mewujudkan masa depan yang tangguh, adil, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Gelar ISF 2025, Proyek WtE hingga Tanggul Laut Bakal Dipamerkan ke Investor

Selanjutnya: Cara Mengelola Keuangan yang Tepat demi Mencapai Kebebasan Finansial

Menarik Dibaca: Cara Mengelola Keuangan yang Tepat demi Mencapai Kebebasan Finansial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×