kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gara-gara masalah gedung, peluncuran MP3EI molor


Kamis, 12 Mei 2011 / 15:38 WIB
Gara-gara masalah gedung, peluncuran MP3EI molor
ILUSTRASI. Munculnya warung makan Indomie (Warmindo) ala kafe mampu membetot perhatian masyarakat, khususnya kalangan anak muda. Sajian beragam menu Indomie yang dipadukan dengan racikan bumbu khusus dan toping tertentu telah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengu


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Peluncuran Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) molor gara-gara masalah tempat. Pasalnya, Jakarta Convention Center yang dipilih menjadi lokasi acara peluncuran MP3EI sudah penuh dipakai acara lain.

Awalnya, pemerintah akan meluncurkan program yang berisi proyek pengembangan enam koridor ekonomi itu pada 20 Mei mendatang. Tapi, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa bilang pada saat itu akan ada IPA atau Indonesian Petroleum Association (IPA). "Tadinya kami mau tanggal 20, tapi gedungnya penuh sampai tanggal 25," ujar Hatta sebelum sidang kabinet paripurna di kantor Presiden, Kamis (12/5).

Dia menyangkal, ada persoalan lain seperti masalah anggaran atau kesiapan proyek yang memicu mundurnya jadwal peluncuran. "Saya sudah ngotot tanggal 20, tapi sudah ada IPA," imbuhnya.

Yang jelas, Hatta menjamin peluncuran itu tetap bergulir pada bulan Mei. Jika tidak ada perubahan jadwal lagi, acara itu akan berlangsung pada tangga 27 Mei nanti.

Senada, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana mengatakan yang terjadi adalah masalah teknis semata. "Ini lebih masalah gedung," katanya.

Rencananya, dalam acara itu akan diluncurkan empat proyek unggulan sebagai simbol mulai berjalannya MP3EI. Sayang, Armida enggan menyebutkannya.

Alasannya, saat ini sedang dalam proses penentuan. Sebab, proyek itu akan melambangkan komitmen dari dunia usaha baik domestik maupun asing, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pemerintah.

Sebagai informasi, enam koridor ekonomi dalam MP3EI meliputi koridor Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua. Adapun, BUMN telah menyatakan dukungannya untuk investasi dengan mengalokasi belanja modal sebesar Rp836 triliun, sedangkan kalangan dunia usaha menyanggupi investasi sebesar US$150 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×