kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ganjar akan tutup 9 jembatan timbang di Jateng


Senin, 12 Mei 2014 / 20:47 WIB
Ganjar akan tutup 9 jembatan timbang di Jateng
Dato' Low Tuck Kwong, Diretur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Low Tuck Kwong Tambah Kepemilikan Saham di Bayan Resources (BYAN).


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

SEMARANG. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan menutup 9 dari 16 jembatan timbang yang ada di Jawa Tengah. Alasannya, berdasarkan hasil evaluasi, dari 16 jembatan, hanya 7 yang dianggap layak.

Tujuh jembatan timbang yang layak dan tetap beroperasi itu berada di perbatasan, yakni di Tanjung, Brebes; Sambong, Blora; Sarang, Rembang; Toyogo, Sragen; Salam, Magelang; Wanareja, Cilacap dan; Klepu di Kabupaten Semarang.

"Daripada dibuka banyak yang tidak optimal, lebih baik kita ujicoba yang tujuh ini dulu," ujar Ganjar seusai rapat evaluasi jembatan timbang, Senin (12/5).

Sejumlah evaluasi yang dilakukan antara lain juga terkait dengan sumber daya manusia (SDM). Pihaknya juga akan memperbaiki sistem serta perbaikan kerja sama dengan daerah lain.

Selama ini, kata Ganjar, operasional jembatan timbang dilakukan dua shift. Dengan demikian, dalam sehari, para petugas bekerja selama 12 jam. Ke depan, menurutnya, sistem kerja akan diubah menjadi tiga shift dengan 35 personel setiap titik.

Terkait hal ini, Gubernur Jateng juga akan melakukan revisi Pergub Nomor 5 tahun 2012 tentang petunjuk Perda Jateng nomor 1 tahun 2012 tentang Pengendalian Muatan Angkutan Barang. Diharapkan, revisi tersebut dapat terwujud dalam waktu dekat.

Selain itu, Ganjar juga mengharapkan adanya kerja sama antardaerah yang terjalin baik. Ia berharap ada peraturan pemerintah (PP) terkait perlakuan batas tonase antardaerah dengan aturan yang sama. Sebab, jika sanksi muatan ini tidak diseragamkan di setiap daerah, jelas akan merugikan.

"Misal di daerah sini sudah didenda, tapi barang tidak diturunkan. Muatannya masih sama dan itu bisa merusak jalan. Bila seragam bisa menjadi kebijakan seragam," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Jateng, Urip Sihabudin mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan proses perbaikan sistem. Antara lain terkait dengan catatan barang yang semuanya harus akurat.

Pengendalian sistem, ujarnya, juga akan dilakukan satu pintu, hal itu dimaksudkan agar memudahkan dalam pengawasan. Selain itu, ia juga menjanjikan akan ada perbaikan terkait fungsi dan pelayanan jembatan timbang. (Puji Utami)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×