kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Badan Pangan: Harga Telur Bisa Turun, Maksimal Jadi Rp 27.000 Per Kilogram


Selasa, 06 Juni 2023 / 11:08 WIB
Badan Pangan: Harga Telur Bisa Turun, Maksimal Jadi Rp 27.000 Per Kilogram
ILUSTRASI. Badan Pangan Nasional memastikan harga telur di pasar bisa turun di kisaran Rp 27.000 - 28.000 per kilogram (kg). KONTAN/Baihaki


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan harga telur di pasar bisa turun di kisaran Rp 27.000 - 28.000 per kilogram (kg). 

Asal tahu saja, harga telur di beberapa wilayah belakangan ini memang naik di atas Rp 30.000 . 

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, kenaikan harga telur terjadi lantaran harga pakan jagung yang naik. Sehingga hal ini berdampak pada harga telur di pasar. 

"Jagung itu hari ini di atas Rp 6.000 nanti berjenjang akan turun ke Rp 5.500 kemudian sampai Rp 5.000 harga pasti akan kembali lagi," kata Arief saat dijumpai di gedung Perlemen, Senin (5/6) petang. 

Baca Juga: Badan Pangan: Regulasi Harga Acuan Gula Sudah Diajukan Ke Presiden Jokowi

Arief mengatakan sesuai dengan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No 5/2022 harga acuan telur seharusnya Rp 27.000-28.000 per kilogam. Namun kata Arief, acuan harga ini dibuat saat harga jagung waktu itu Rp 5.000 per kilogram. 

"Sudah kita buat harganya harusnya sekitar Rp 27.000 sampai Rp 28.000 sekitar segitu sudah kita regulasikan. Karena pembuatan itu saat harga jagung Rp 5.000. Nah tapi hari ini harganya di atas Rp 6.000," jelas Arief. 

Meski begitu, menurut Arief, penurunan jagung bisa terjadi seiring dengan penuhnya pasokan saat panen raya terjadi. 

Arief mengatakan memang ada sedikit keterlambatan panen raya jagung karena cuaca ekstrem dan mengganggu pasokan jagung dalam negeri.

Namun kata dia, bulan ini sudah ada panen raya di beberapa tempat seperti Medan, Lampung, Sulawesi Selatan dan Sumbawa yang merupakan daerah produsen jagung. 

"Panen raya mulai terjadi seperti di Medan, kemudian Lampung, Sulawesi Selatan, Sumbawa. Di Sumbawa harganya sekitar Rp 4.800. Di daerah lain masih Rp 5.500, Rp 5.700 sampai Rp 6.000," ungkap Arief. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×