kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Game online diusulkan masuk TKDN, ini respons Luhut Pandjaitan


Jumat, 01 Oktober 2021 / 13:12 WIB
Game online diusulkan masuk TKDN, ini respons Luhut Pandjaitan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Usulan agar komponen digital seperti game online masuk dalam perhitungan sebagai salah satu komponen penyusun total kandungan dalam negeri (TKDN) mendapat respons positif. Usulan ini juga buka perspektif baru bahwa industri tidak hanya menghasilkan produk-produk fisik tapi juga produk digital.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan usulan itu ia sampaikan karena melihat bahwa industri digital di Indonesia berkembang pesat. Bahkan industri digital termasuk industri yang sangat produktif dan menyerap banyak tenaga kerja. 

Menurutnya, bila komponen digital ini masuk dalam perhitungan TKDN dapat mengakselerasi kreatifitas anak muda di Indonesia dalam mengembangkan industri digital.

“Sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo yaitu harus ada transformasi ekonomi menuju Industri 4.0, kita juga harus mengakselerasi pertumbuhan industri digital. Karena itu saya mengusulkan produk digital bisa menjadi perhitungan TKDN sehingga karya digital anak negeri bisa masuk, dikenal dan akhirnya digunakan," ujar Jerry dalam keterangannya, Jumat (1/10).

Baca Juga: Tolak program wajib sertifikasi CHSE mandiri Kemenparekraf, begini alasan PHRI

Wamendag memaparkan, agar komponen digital dapat dimasukan dalam perhitungan TKDN, maka yang harus dilakukan adalah fasilitasi secara holistik dan integratif dari hulu ke hilir dan semua stakeholder khususnya pemerintah.

Jerry menambahkan, bila industri digital berkembang, ini akan menjadi alternatif ekspor yang sangat bagus. Sebab industri digital banyak diminati generasi milenial dan generasi X. Keuntungan lain dari industri digital terletak pada proses penjualannya yang relatif tidak terlalu kompleks seperti halnya pada penjualan produk barang.

“Pemasaran industri digital itu relatif sederhana. Tidak perlu pelabuhan, container dan sebagainya. Yang perlu hanya integrasi digital itu sendiri, antara produsen, sistem pembayaran dan langsung ke konsumen. Jadi relatif mudah pengurusannya.” tambah Jerry.

Indonesia dapat belajar dari Korea Selatan dalam hal pengembangan industri digital. Korsel dikenal punya industri game online dan aplikasi yang sudah mendunia. Pendapatan Korsel dari ekspor produk digital melebihi sektor lain bah juga industri musik pop dan filmnya yang terkenal.

Baca Juga: PHRI tolak program wajib sertifikasi CHSE mandiri Kemenparekraf, ini alasannya

Terkait gagasan ini, Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan memuji ide Wamendag tersebut. Menurut Luhut ini adalah ide cemerlang yang harus dipertimbangkan. “Usul Wamendag ini bagus sekali. Ini perspektif baru dalam perhitungan komponen TKDN.” kata Luhut.

Wamendag menambahkan, anak-anak muda Indonesia punya potensi yang luar biasa dalam sektor ini. Kreatifitas yang luar biasa jadi modalnya. Yang diperlukan untuk mendorong dan memfasilitasinya menurut Jerry adalah kerja sama dan kolaborasi seluruh skateholder.

“kolaborasi adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar. Kita harus bisa membentuk ekosistem produk digital agar ada integrasi antara developer, provider, investor, dan sebagainya. Itulah sebabnya masuknya industri digital sebagai perhitungan TKDN akan berdampak sangat positif,” tutup Jerry

Selanjutnya: Wamendag dorong entrepreneur muda agar semangat menembus pasar ekspor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×