kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.419   -16,00   -0,10%
  • IDX 7.170   29,15   0,41%
  • KOMPAS100 1.044   3,24   0,31%
  • LQ45 813   1,52   0,19%
  • ISSI 225   0,07   0,03%
  • IDX30 425   1,07   0,25%
  • IDXHIDIV20 510   -0,39   -0,08%
  • IDX80 117   0,02   0,01%
  • IDXV30 121   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 140   0,08   0,06%

Gaji pertama anggota DPRD ini tinggal Rp 600.000


Rabu, 01 Oktober 2014 / 17:06 WIB
Gaji pertama anggota DPRD ini tinggal Rp 600.000
ILUSTRASI. Petugas memasang 'ticket meter' (counter) pada 'meter bank' sebelum kapal Floating Storage Offloading (FSO) Arco Ardjuna Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

PAMEKASAN. Seluruh anggota DPRD Pamekasan yang jumlahnya 45 orang, hari ini, Rabu (1/10/2014) menerima gaji perdana, setelah mereka dilantik pada 21 Agustus 2014 lalu. Gaji yang mereka terima mencapai angka Rp 12 juta. 

Namun, besarnya gaji tersebut tidak semuanya masuk ke kantong pribadi. Ismail, salah satu anggota dewan mengatakan, gaji yang diterima setelah dipotong hanya tersisa Rp 600 ribu. Potongan tersebut berasal dari partai, dari kredit bank, pembayaran suara terhadap caleg yang menyumbang terhadap perolehan suara, dan berbagai macam potongan lainnya. 

Pria yang juga anggota Fraksi Partai Demokrat ini, enggan menjelaskan besarnya jumlah potongan gaji dari partainya. Sebab, itu sudah aturan internal partai. Masing-masing partai tidak sama. Mulai dari 25 persen sampai 40 persen. 

Sedangkan, potongan gaji untuk membayar kredit bank, mencapai Rp 6 juta. "Kalau potongan untuk pembayaran suara terhadap caleg yang ikut menyumbang perolehan suara saya sebesar Rp 25 ribu per suara," kata mantan aktivis PMII Pamekasan ini. 

Namun, kecilnya gaji yang diterimanya itu, tidak menyurutkan Ismail untuk tetap menjalankan tugasnya dengan maksimal. Dia mengaku sudah terikat janji dan tanggungjawab kepada konstituennya. "Kalau soal gaji kecil bukan hambatan bagi saya untuk hidup. Sebab saya punya usaha lain untuk menghidupi keluarga saya," kata pria yang memiliki beberapa perusahaan jasa konstruksi ini.

Selain Ismail, ada juga SM, anggota dewan yang enggan ditulis lengkap namanya. SM juga menerima gaji kecil setelah dipotong partai dan kredit di bank. SM mengeluh karena potongan di internal partainya mencapai 40 persen. 

"Pencalonan kemarin biayanya besar. Jadi kalau potongan dari partai besar, sulit untuk menutupi secara perlahan biaya selama pencalonan kemarin," kata SM. 

Beruntung SM masih mempunyai beberapa unit usaha untuk menopang ekonominya. Di antaranya rental mobil dan usaha ternak ayam petelur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×