kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Food Estate mulai panen, Kementan klaim hasil panen hingga 6,4 ton per hektare


Selasa, 02 Februari 2021 / 15:43 WIB
Food Estate mulai panen, Kementan klaim hasil panen hingga 6,4 ton per hektare
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melihat hasil panen usai melakukan peninjauan pembangunan Kawasan Lumbung Pangan di Desa Ria-ria, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumut, Selasa (27/10/2020).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengklaim bahwa program nasional food estate di Pulang Pisau Kalimantan Tengah sudah memasuki masa panen.

Dia pun mengklaim hasil panen di kawasan Food Estate tersebut bisa mencapai hingga 6,4 ton per hektarenya. "Ada beberapa testimoni dari beberapa petani, provitas hasil panen di lokasi panen sekarang itu antara 5,6 ton sampai 6,4 ton per hektare, dari rata-rata 3 ton sampai 4 ton per hektare," ujarnya.

Adapun, luas lahan Food Estate di Pulang Pisau mencapai 10.000 ha, namun hingga saat ini yang berhasil ditanami sekitar 9.700 ha, dimana masih ada sekitar 370 ha yang belum ditanami.

Sarwo menjelaskan, lahan yang belum ditanami tersebut lantaran ada sebagian lahan yang tergenang air serta adanya kebiasaan masyarakat yang baru melakukan tanam di Februari dan Maret.

Baca Juga: Sri Mulyani berikan insentif fiskal, dukungan belanja dan pembiayaan

Dalam kesempatan tersebut, Sarwo Edhy pun menjelaskan bahwa terdapat lahan petani yang mengalami serangan hama tikus. Karenanya, lahan tersebut dipanen lebih awal. Sayangnya, Sarwo Edhy belum memiliki data berapa banyak lahan yang terkena hama.

"Belum kami monitor, penjelasan dari Kepala BPTP setelah kunjungan ke sana dengan Kepala Dinas Pertanian Provinsi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, itu bahwa ada petani yang lahan kena tikus, daripada habis langsung dipanen," jelasnya.

Melihat hal ini, Sarwo pun menyebut bahwa program Food Estate di Kalimantan Tengah ini berhasil.

Dalam rapat tersebut, beberapa anggota Komisi IV DPR memang menanyakan terkait Food Estate di Kalimantan Tengah. Salah satunya berasal dari Anggota Komisi IV dari Fraksi Gerindra Endro Hermono. Dia meminta kejelasan mengenai produksi Food Estate di Kalimantan Tengah.

"Kami mendapatkan informasi bahwa produksi food estate Kalteng tidak sesuai dengan yang diharapkan, malahan terjadi penurunan produktivitas dibandingkan dengan sebelum program food estate. Kami mohon penjelasannya," katanya.

Selanjutnya: Kementan sebut pengajuan impor hortikultura capai 157.052 ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×