kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Fiscal cliff baru terpecahkan sementara


Kamis, 03 Januari 2013 / 23:28 WIB
Fiscal cliff baru terpecahkan sementara
ILUSTRASI. Kuasa hukum BNI mengungkapkan kejanggalan pada bilyet deposito beberapa nasabah.


Reporter: Herlina KD | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kongres Amerika Serikat (AS) telah menyetujui Undang-Undang baru mengenai kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran belanja yang menjauhkan AS dari risiko terjadinya Fiscal Cliff. Langkah ini membawa angin segar bagi ekonomi AS dan berdampak pada global dan Indonesia. Tapi, di sisi lain Indonesia masih perlu waspada karena permasalahan di AS belum seluruhnya lewat.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan  sebenarnya pemerintah belum melihat bahwa permasalahan di AS sudah lewat. Pasalnya, persetujuan dalam kongres AS masih ada yang sifatnya berupa penundaan.

Agus bilang, di satu sisi keputusan politik AS bahwa jurang fiskal bisa dihindari pada awal Januari berdampak positif bagi dunia termasuk Indonesia. Sebab, dengan keputusan tersebut maka kekhawatiran adanya gangguan di pasar global tidak akan terjadi. Tapi, "Kita harus tetap mewaspadai karena ada penundaan dua bulan terkait dengan belanja yang harus diperhatikan," jelasnya Kamis (3/1).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro menambahkan, kesepakatan kongres AS ini mengisyaratkan bahwa negeri Paman Sam ini tak ingin jurang fiskal benar-benar terjadi. 

Dengan kata lain, Bambang bilang AS tak ingin ekonominya jatuh ke jurang resesi. Nah, "(kesepakatan kongres AS) Itu penting untuk mencegah supaya (resesi) tidak terjadi, tapi mereka butuh waktu lagi untuk mencapai kesepakatan yang diterima dua belah pihak (Partai Republik dan Partai Demokrat)," katanya.

Agus menuturkan, pengaruh krisis ekonomi global sudah mulai terasa di Indonesia pada akhir tahun 2012. Ini ditandai dengan penurunan harga komoditas global yang berdampak pada melorotnya kinerja ekspor nasional. Akibatnya, secara keseluruhan juga berpengaruh pada ekonomi Indonesia. 

Makanya, di tahun 2013 ini, Agus berharap Indonesia harus fokus pada inisiatif untuk menumbuhkan ekonomi secara inklusif. Untuk mewujudkannya, "Perlu ada usaha yang besar untuk meyakinkan investasi terus bergerak di Indonesia, dan perbaikan infrastruktur harus terus berjalan," katanya.

Seperti diketahui, Kongres AS akhirnya menyetujui undang-undang baru kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran belanja untuk menghindari jurang fiskal. Setidaknya ada 10 poin penting dalam UU tersebut. Diantaranya, menunda pemangkasan otomatis selama dua bulan, dan menaikkan pendapatan negara sebanyak US$ 620 miliar dalam 10 tahun melalui serangkaian kenaikan pajak untuk orang kaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×