kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Faktor ini jadi kunci pembentuk pola pemulihan ekonomi Indonesia menurut Chatib Basri


Rabu, 09 September 2020 / 04:00 WIB
Faktor ini jadi kunci pembentuk pola pemulihan ekonomi Indonesia menurut Chatib Basri


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk menghadapi pademi Covid-19 dan memulihkan ekonomi yang melorot akibat pandemi ini.

Menteri Keuangan periode 2013 - 2014 Chatib Basri mengisyaratkan, salah satu hal yang paling mempengaruhi pola pemulihan perekonomian domestik adalah ketersediaan vaksin. Bila vaksin terbatas, maka pola pemulihan ekonomi Indonesia bisa U-shaped. 

"Sekarang, dalam satu bulan terakhir kita terus diskusi vaksin dan berharap Januari 2021 vaksin harus tersedia. Tapi, kita harus petakan ini. Kalau masih susah untuk mendistribusikan vaksin, makanya kita bakal u-shaped," ujarnya, Selasa (8/9). 

Baca Juga: Realisasi Program PEN capai 39,11% sampai awal September 2020

Chatib juga menekankan, dalam melakukan pemetaan vaksin, harus dipertimbangkan siapa yang menjadi prioritas atau fokus utama dalam penyaluran vaksin. 

Ia menyarankan, yang menjadi fokus pemberian vaksin adalah orang-orang yang telah lanjut usia lalu kemudian orang yang memiliki penyakit bawaan seperti diabetes dan lain-lain. 

Selain menyoroti fokus penerima vaksin, ia juga berbicara terkait jumlah vaksin yang diberikan per harinya. Semakin banyak pemerintah bisa menyalurkan vaksin, maka akan semakin cepat pemulihan perekonomian Indonesia. 

"Namun, sekarang lihat saja untuk tes PCR saja hanya 25.000 tes per harinya. Jadi kalau dalam setahun setelah tahun 2021 kita masih susah distribusikan vaksin, maka kita bakal U-shaped," tekannya. 

Selain dengan jumlah vaksin, Chatib juga melihat protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah bisa menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, ini bisa meredam angka penularan Covid-19, di satu sisi ini bisa membuat Indonesia masih susah mencapai break event point. 

Perekonomian memang sekarang sudah mulai bangkit, tetapi bila tidak diimbangi dengan dukungan dan solusi yang tepat, ini bisa menjadi masalah dan tak menutup kemungkinan beberapa bulan ke depan masih jalan tertatih. 

Selanjutnya: Vaksin dan bansos jadi program unggulan yang dilanjutkan tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×