kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,66   8,93   1.01%
  • EMAS1.363.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Faisal Basri: Visi misi Jokowi-JK lebih realistis


Kamis, 03 Juli 2014 / 16:37 WIB
Faisal Basri: Visi misi Jokowi-JK lebih realistis
ILUSTRASI. Perusahaan di bidang logistik, PT Dewata Freight International atau DFI Logistics Logistic akan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI).


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ekonom Faisal Basri menilai visi misi pasangan Capres Cawapres Jokowi-JK dalam bidang ekonomi lebih realistis dibandingkan dengan pasangan Prabowo-Hatta.

"Dalam paparan visi misi, pasangan Jokowi-JK menyampaikan mengejar pertumbuhan ekonomi adalah bagus tapi lebih baik mengurangi kesenjangan di antara masyarakat kota dan desa serta wilayah Indonesia bagian timur dan barat," terang Faisal Basri saat berbicara dalam diskusi publik bertajuk 'Realistikah Program Ekonomi Jokowi-JK' di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Rabu (2/7).
 
Lebih lanjut Faisal  mengatakan, visi misi ekonomi Prabowo-Hatta yang mengejar pertumbuhan ekonomi sekitar 7%-10% sangatlah tidak realitis. Mengapa?

"Jika dilihat dari energi yang ada, maka PLN tidak sanggup memasok aliran listrik untuk pertumbuhan tersebut sehingga membutuhkan impor BBM lebih banyak lagi jika mau mengejar pertumbuhan ekonomi itu," ujar dia.

Dalam kedaulatan pangan contohnya, Faisal Basri menilai program Jokowi-JK lebih pro terhadap petani. Pembangunan infrastruktur  pertanian selama ini terabaikan oleh pemerintah.

"Jokowi-JK lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur pertanian yang selama ini diabaikan seperti irigasi, sehingga dapat memaksimalkan produksi pertanian," kata dia.

Sedangkan di bidang perikanan, lanjut dia, Jokowi-JK menekankan pada industri pengolahan hasil perikanan dan peningkatan pembudidayaan hasil perikanan.  Jokowi-JK juga menekankan pentingnya membangun gudang-gudang pertanian.

"Ketika hasil pertanian membanjiri pasar, maka stok hasil pertanian dapat disimpan di gudang-gudang tersebut, stok tersebut dapat dikeluarkan ketika terjadi kelangkaan produk pertanian," tutur dia.

Faisal Basri membandingkan dengan program pangan Prabowo-Hatta yang mempunyai gagasan mencetak lahan baru sekitar 2 juta hektare lahan baru berdasarkan koridor MP3EI, Faisal Basri mempertanyakan pembukaan lahan itu untuk siapa?

"Jelas itu bukan untuk petani," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×