kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Fahri Hamzah Sudah Bertemu Sri Mulyani, Bahas Nasib Penambahan Anggaran Perumahan


Jumat, 17 Januari 2025 / 11:10 WIB
Fahri Hamzah Sudah Bertemu Sri Mulyani, Bahas Nasib Penambahan Anggaran Perumahan
ILUSTRASI. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengaku telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Fahri menyebut, pertemuan itu masih akan dilakukan untuk membahas nasib penambahan anggaran untuk sektor perumahan mendukung program tiga juta rumah Presiden Prabowo Subianto.

"Kami sudah berdiskusi 3-4 kali dengan Kementerian Keuangan untuk mencari jalan dan mencari skema, tentunya blueprint yang diberikan oleh Satgas itu salah satu gagasan awal yang bisa kita bagi ke beberapa versi,” ujarnya dalam Business Talk Kompas TV, Selasa, (14/1).

Pada saat yang sama, Fahri menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah menyiapkan dokumen pendukung untuk pembahasan dengan Badan Anggaran (Banggar) merumuskan pagu anggaran Kementerian PKP tahun 2025.

Baca Juga: Perubahan Skema Pendanaan KPR FLPP Menjadi 50:50 Masih dalam Proses Pembahasan

Apabila hal itu terealisasi, dia menyebut kucuran tambahan anggaran itu diproyeksi bakal mulai cair pada Meret 2025.

“Uangnya (anggaran PKP untuk pembangunan perumahan) kalau masuk di APBN dan kalau teman-teman di Banggar setuju itukan kira-kira bulan Maret,” tambahnya.

Namun demikian, Fahri menegaskan bahwa usulan tambahan anggaran itu perlu untuk direalisasikan. Mengingat, pembangunan 3 juta rumah itu merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo yang perlu untuk direalisasikan.

“Jadi kalimat Pak Prabowo itu sudah jadi janji dan harus ditepati dan harus dipenuhi karena itulah kemudian, jalannya kita cari dan pekerjaan kami di awal menimbang masukan-masukan dari masyarakat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×