kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Fahri: Dulu ada gerakan PKS mengusung cawapres pendamping Jokowi


Senin, 04 Maret 2019 / 13:54 WIB
Fahri: Dulu ada gerakan PKS mengusung cawapres pendamping Jokowi


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) lebih dekat dengan Presiden Joko Widodo yang juga capres petahana. Fahri mengatakan itu saat menghadiri acara deklarasi organisasi massa Garbi DKI Jakarta, Minggu (3/3). 

Fahri menjelaskan, maksud perkataannya itu terkait dengan upaya PKS mendekati Jokowi.  Fahri mengatakan, upaya pendekatan itu terjadi sebelum pemecatan dirinya sebagai kader partai tersebut.

"Proses ketika PKS sedang mendekati Istana, monad-mandir ketemu Istana, itulah saya dipecat. Jadi itu menurut saya terkait. Pemecatan saya dengan upaya mendekati Istana itu saling terkait," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senin (4/3).

Fahri mengatakan, dulu sempat ada gerakan PKS untuk mengusung calon wakil presiden mendampingi Jokowi. Dia pun menyimpulkan pendekatan sudah dilakukan sejak awal.

"Makanya orang-orang yang dianggap pengganggu pemerintah seperti saya mau disingkirkan. Supaya PDKT lancar dan pacarannya sukses," kata dia.

Adapun, Fahri merupakan kader PKS yang sedang bermasalah dengan para pimpinan parpol tersebut. Ia dipecat sebagai kader, tetapi menang dalam gugatan hingga tingkat kasasi.

Padahal PKS merupakan parpol pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurut Fahri, absennya PKS di acara deklarasi tersebut dikarenakan adanya ketidakcocokkan dengan budaya ormas Garbi.

Menurut dia, Garbi memiliki budaya yang lebih kosmopolitan atau lebih terbuka, berani bicara, dan memiliki inisiatif yang tinggi.

"Memang enggak cocok, mereka enggak terbuka, karena mereka enggak berani diskusi, enggak berani terbuka, orangnya tertutup, enggak berani ngomong. Apa-apa menunggu perintah dari atas, ya enggak bisa. Ini zaman baru," katanya.

Sifat tersebut, lanjut dia, membuat PKS lebih dekat dengan Presiden sekaligus calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo. Bahkan, Fahri mengatakan, kedekatan PKS dengan pemerintah saat ini yang membuatnya dipecat dari partai tersebut.

"PKS ini, kan, menurut saya PKS dengan Jokowi lebih dekat. Kenapa? Karena feodal, enggak terbuka, enggak berani apa adanya. Kalau saya boleh ngomong, PKS itu terutama pimpinannya lebih menginginkan Jokowi dari awal. Saya ini, kan, dipecat gara-gara mereka mulai masuk istana, kan," ujar Fahri. (Jessi Carina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fahri Hamzah Sebut PKS Pernah Mendekati Jokowi, Incar Kursi Wapres",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×