Reporter: Yohan Rubiyantoro |
JAKARTA. Ketua Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto mengatakan, salah satu faktor kekalahan Capres JK-Wiranto adalah akibat keterbatasan dana. Meskipun JK memiliki kekayaan ratusan miliar, namun Fahmi menyebutkan bahwa partai pengusung JK-Wiranto dan tim sukses tidak solid dalam menggelontorkan dana. "Saya sering mengeluarkan uang dari dana pribadi," ucapnya di Posko Mangun Sarkoro, Kamis (9/7).
Fahmi mengakui, anggaran kampanye JK-Wiranto yang cekak mengakibatkan banyak kegiatan operasional kampanye yang tidak bisa berjalan lancar. Terlebih lagi, banyak kader Golkar yang justru menggembosi pasangan JK-Wiranto.
Selain itu, Fahmi juga mengakui bahwa mesin partai Golkar dan Hanura tidak berjalan dalam menjaring dukungan bagi pasangan capres bernomor urut 3 itu. Ia menegaskan, sebetulnya dari 3 pasang capres dan cawapres, hanya pasangan Mega-Prabowo yang mesin partainya berjalan. Parpol pengusung pasangan Mega-Pro mengantongi suara sekitar 20 % pada pileg, lantas pada pilpres diperkirakan memperoleh sekitar 27 % suara. "Suara SBY dan JK sama-sama turun," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News