kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Fadel akui Golkar tak solid dukung Prabowo-Hatta


Selasa, 08 Juli 2014 / 22:39 WIB
Fadel akui Golkar tak solid dukung Prabowo-Hatta
ILUSTRASI. Ppelemahan rupiah saat ini terjadi lantaran rilis data tenaga kerja AS pada Jumat (3/2) menunjukkan hasil positif.ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama/18


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Fadel Muhammad mengakui partainya tidak solid dalam memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Salah satu penyebabnya, kata dia, ialah ketokohan Jusuf Kalla, mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar yang berduet dengan Joko Widodo dalam pilpres 2014 ini.

"Kalau disebut Golkar pecah, memang iya. Bagaimanapun, JK adalah mantan Ketum Golkar, kita tidak bisa menghilangkan itu," ujar Fadel seusai diskusi di Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Selain itu, menurut Fadel, Kalla berhasil merebut simpati kader dan nonkader Partai Golkar di Sulawesi. Saat menjadi Wakil Presiden 2004-2009, Fadel mengatakan, banyak masyarakat di Sulawesi yang kagum kepada Kalla.

"Saya pun ke daerah berusaha memengaruhi mereka, tapi mereka bilang biarlah, artinya jujur. Di Sulawesi pun masih banyak orang yang bangga dengan Pak JK, jadi data ini tidak saya salahkan. Ini adalah pertarungan politik luar biasa," kata Fadel.

Untuk menyolidkan dukungan terhadap Prabowo-Hatta, kata Fadel, Partai Golkar memecat pengurus yang berbeda kubu.

Survei Charta Politika menunjukkan pemilih partai-partai koalisi yang berkumpul mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ternyata terpecah. Perpecahan terjadi di Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional.

Dukungan pemilih Partai Golkar terbelah, yakni kepada Prabowo-Hatta sebesar 57,2% dan Jokowi-JK sebesar 42,2%. Pecahnya dukungan Golkar karena ketokohan Jusuf Kalla yang pernah menjadi Ketua Umum Golkar di mata para pemilih dan kader partai berlambang pohon beringin itu. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×