kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Evaluasi Mudik, Menhub Sebut Harga Tiket Pesawat Masih Sesuai Aturan


Senin, 06 Mei 2024 / 17:42 WIB
Evaluasi Mudik, Menhub Sebut Harga Tiket Pesawat Masih Sesuai Aturan
ILUSTRASI. Petugas Avsec memeriksa tiket calon penumpang sebelum melakukan lapor diri di Terminal 1 A, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (3/4/2024). Evaluasi Mudik, Menhub Sebut Harga Tiket Pesawat Masih Sesuai Aturan.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas terkait evaluasi arus mudik dan balik lebaran tahun 2024.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tingkat kepuasan mudik secara keseluruhan adalah 89% dan kepuasan atas adanya mudik gratis 91%.

Ia menyebut, kasus kecelakaan lalu lintas menurun 8%, korban meninggal dunia turun 12%, luka ringan turun 10%, dan luka berat naik 33%.

Terkait angkutan udara, Kemenhub menyatakan, tidak ada maskapai yang melanggar aturan terkait harga tiket pesawat

Baca Juga: Satgas Jasa Marga Siaga Operasional Hari Raya Idulfitri 1445 H Resmi Ditutup

"Saya pastikan tidak ada harga tiket (pesawat) yang melampaui tarif batas atas (TBA)," ujar Budi Karya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/5).

Lalu, berkaitan dengan angkutan penyeberangan secara detail, Kemenhub dan Kemenko PMK menganalisa bahwa lintas Merak-Bakauheni paling krusial.

"Jumlah pelabuhan harus ditambah, kapalnya harus lebih besar dan lebih cepat sehingga kapasitasnya lebih banyak," ucap Budi Karya.

Selain itu, Budi mengatakan, Kemenhub dan semua stakeholder transportasi akan mengutamakan faktor keamanan (safety) angkutan transportasi. Misalnya dalam pelaksanaan rampcheck angkutan dalam setiap penyelenggaraan mudik dan balik Idulfitri.

Baca Juga: Jalan Tol Trans Sumatra Dilintasi Lebih dari 2,1 Juta Kendaraan Selama Mudik Lebaran

"Bapak presiden sudah menginstruksikan kami, berkaitan dengan rest area, pelabuhan, safety agar di masa pemerintahan yang akan datang sudah mendapatkan data-data yang sahih, bisa dipertanggungjawabkan dan bermakna untuk mudik berikutnya," jelas Menhub.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menambahkan, tidak ada pesan khusus dari presiden terkait jalur non tol.

Karena memang tidak ada peristiwa yang menonjol yang ada di jalur non tol. Adapun peristiwa yang menonjol pada mudik kali ini adalah adanya kecelakaan di jalur tol.

Kemudian, tahun ini integrasi manajemen antara jalur tol dan non tol sudah semakin bagus. Karena pemerintah daerah melalui polda, polres memberi diskresi untuk kerja sama antar daerah melakukan rekayasa lalu lintas termasuk one way lokal. 

Baca Juga: Menhub Nilai Angkutan Lebaran Berjalan Baik

"Bahkan kemudian terkoneksi dengan volume yang lewat di tol sehingga delaying sistem yang diberlakukan sekarang ini juga memanfaatkan jalur jalur arteri," jelas Muhadjir.

Berdasarkan hasil survei mobile positioning data (MPD) yang dilakukan oleh operator telekomunikasi Telkomsel, jumlah pergerakan masyarakat secara nasional selama periode 3-18 April 2024 adalah sebesar 242,6 juta pergerakan. 

Sementara, di wilayah Jabodetabek terdapat sebesar 41,5 juta pergerakan. Kemudian penggunaan angkutan umum juga meningkat dibandingkan tahun 2023, serta lalu lintas jalan yang relatif lancar dengan kecepatan rata-rata kendaraan sekitar 70-75 Km/Jam.

Baca Juga: Periode Mudik-Balik 2024, Pergerakan Capai 242 Juta Orang

Sepanjang masa Angkutan Lebaran, Korlantas juga telah melakukan rekayasa lalu lintas dengan 27 kali pelaksanaan contra flow di Jakarta-Cikampek-Cipali, 20 kali one way di tol, dan 197 kali kali one way di luar tol di Jawa Barat. 

Selain itu, telah dilakukan juga 40 kali delaying system di kawasan penyeberangan sejak km 13 hingga km 68 saat arus mudik. Hal ini dilakukan dikarenakan adanya antrian dan kenaikan volume kendaraan. 

Meski begitu, kecepatan kendaraan meningkat 0,8 km/jam dibanding tahun lalu. Artinya, waktu tempuh perjalanan arus mudik menjadi lebih cepat 11 menit dari tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×