Reporter: Fahriyadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Proyek jalan tol di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur telah bergulir dan ditargetkan bisa selesai pada tahun 2024 mendatang.
Sejauh ini, proyek jalan tol yang akan dibangun antara lain jalan tol Karang Joang-KKT Kariangau (13,4 kilomter/km), KKT Kariangau-Simpang Tempadung (7,32 km), dan Simpang Tempadung- Jembatan Pulau Balang (6,67 km).
Selain itu, pihaknya juga akan membangun jalan tol segmen Bandara VVIP-Rencana Outer Ring Road Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) sepanjang 5,77 km.
Namun, ada sejumlah proyek yang ditargetkan baru akan dikerjakan setelah 2024. Proyek ini antara lain Bandara Sepinggan-Tol Balikpapan Samarinda sepanjang 8,35 km, jalan tol Balikpapan-Samarinda eksisting sepanjang 2,89 km.
Baca Juga: Pakai Teknik Knock Down, Pembangunan Perumahan Pekerja Proyek IKN Dikebut
Menariknya, dari bentangan jalan tol yang akan digarap ini, rencana pembuatan immerse tunnel atau terowongan bawah laut menjadi yang paling dinantikan.
Terowongan bawah laut dipilih sebagai upaya menjaga lingkungan dengan melindungi habitat satwa endemik Kalimantan di Teluk Balikpapan yakni Bekantan. A
Junaidi, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut saat ini proyek masih dalam proses feasibility study (FS) dan direncanakan FS akan selesai tahun ini dan akan dilakukan detail engineering design tahun depan.
"Kemungkinan akan dibangun setelah tahun 2024," ujar Junaidi dalam Media Briefing Pembangunan IKN di Hotel Novotel Balikpapan akhir pekan lalu.
Ia bilang terowong bawah laut ini akan dibangun pada kedalaman sekitar 40 meter dengan lebar jalan sekitar 22 meter dan panjang jalan sekitar 1 km.
Nantinya, bila terowongan ini berhasil dibangun maka target waktu tempuh dari Bandara Sepinggan di Balikpapan menuju KIPP sekitar 30 menit bisa tercapai dan menjadi lebih dekat ketimbang melalui Jembatan Pulau Balang.
Baca Juga: Tender Proyek Rumah Tapak Menteri di IKN Bakal Selesai Bulan Ini
Ia memperkirakan proyek terowongan bawah laut yang bekerja sama dengan Korea Selatan ini akan menelan biaya sekitar Rp 3 triliun. Ia memastikan pembangunan terowongan ini tidak akan mempengaruhi ekosistem air di sekitar Teluk Balikpapan ini.
"Kami sedang mempelajari lebih detil dan melihat proyek serupa yang pernah dibangun di negara lain," kata dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News