kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ESDM target pencabutan subsidi listrik tahun ini


Senin, 11 April 2016 / 17:18 WIB
ESDM target pencabutan subsidi listrik tahun ini


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengharapkan pencabutan subsidi listrik pelanggan 900 Volt Amphere (VA) bisa terlaksana tahun ini.

Sesuai data yang dicocokan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tercatat ada 18 juta pelanggan yang seharusnya sudah tidak lagi mendapatkan subsidi.

Namun Kementerian ESDM menilai, jumlah tersebut akan bertambah seiring dengan verifikasi yang masih terus dijalankan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Kementerian ESDM.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman mengatakan pencabutan subsidi memang akan tetap dilakukan. Sementara, memang belum bisa ditentukan kapan akan dilakukan. “Tentu diharapkan tahun ini,”ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/4).

Menurutnya, 18 juta data pelanggan yang seharusnya sudah tidak mendapatkan subsidi berdasarkan data dari TNP2K dicocokan dengan data PLN di daerah-daerah. “Tapi ada kemungkinan data tersebut akan bertambah, kira-kira 200 yang mesti dicek. Kami sudah bahas detil mekanismenya kalau nanti ada masyarakat tidak mampu tapi tidak terferivikasi, jadi mekanismenya sudah kita siapkan,” ungkapnya.

Jarman bilang, untuk pelanggan listrik 900 VA bisa langsung pindah menjadi pelanggan listrik 1.300 VA tanpa mengeluarkan biaya. Namun untuk yang tidak pindah, maka mengikuti aturan pemerintah untuk tidak disubsidi lagi.

Sementara Menteri ESDM Sudirman Said bilang, pada rapat terbatas antara Presiden RI Joko Widodo dan PLN diminta untuk memverifikasi pelanggan yang subsidinya akan dicabut. “Verifikasi sudah selesai, kami laporkan nanti, keputusan pemerintah bagaimana mau ditindak atau segera tergantung situasi,” ujarnya, Senin (11/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×