kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ESDM: Soal kuota nanti, setelah antrean normal


Rabu, 27 Agustus 2014 / 20:31 WIB
ESDM: Soal kuota nanti, setelah antrean normal


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik memastikan antrean pembeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan kembali normal. Ia menargetkan, dalam tiga hari tidak akan terjadi antrean yang panjang di semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya telah menormalkan kembali pasokan BBM bersubsidi di semua SPBU. Sebelumnya, pasokan BBM bersubsidi dibatasi untuk menghindari over kuota tahun 2014.

Setelah antrean kembali normal pemerintah berjanji akan menentukan langkah lain. Karena bagaimanapun, ancaman over kuota harus dicari solusinya.

Menurutnya, masalah kuota ini akan dipikirkan nanti jika antrean kembali normal. "Setiap hari kita terus hitung konsumsi BBM bersubsidi," ujar Jero, Rabu (27/8) di Jakarta.

Ia optimistis hingga akhir tahun kuota BBM bersubsidi sebesar 46 juta kilo liter bisa tercapai. Memang, menurutnya dengan kebijakan normalisasi potensi kuota lebih cukup tinggi.

Apalagi, diperkirakan konsumsi BBM bersubsidi di semester dua selalu lebih tinggi dibanding semester satu. Penyebabnya adalah, di semester dua ada hari raya idul fitri, natal dan perayaan tahun baru 2015.

"Pokoknya sekarang longgarkan dulu, supaya masyarakat tidak panik," ujarnya. Sebab, jika masyarakat panik dan pemerintah ditekan terus tidak bisa berpikir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×