kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

ESDM: Soal kuota nanti, setelah antrean normal


Rabu, 27 Agustus 2014 / 20:31 WIB
ESDM: Soal kuota nanti, setelah antrean normal
ILUSTRASI. Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Selasa 14 Maret, Cek Sebelum Tukar Valas. KONTAN/Baihaki/19/8/2014


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik memastikan antrean pembeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan kembali normal. Ia menargetkan, dalam tiga hari tidak akan terjadi antrean yang panjang di semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya telah menormalkan kembali pasokan BBM bersubsidi di semua SPBU. Sebelumnya, pasokan BBM bersubsidi dibatasi untuk menghindari over kuota tahun 2014.

Setelah antrean kembali normal pemerintah berjanji akan menentukan langkah lain. Karena bagaimanapun, ancaman over kuota harus dicari solusinya.

Menurutnya, masalah kuota ini akan dipikirkan nanti jika antrean kembali normal. "Setiap hari kita terus hitung konsumsi BBM bersubsidi," ujar Jero, Rabu (27/8) di Jakarta.

Ia optimistis hingga akhir tahun kuota BBM bersubsidi sebesar 46 juta kilo liter bisa tercapai. Memang, menurutnya dengan kebijakan normalisasi potensi kuota lebih cukup tinggi.

Apalagi, diperkirakan konsumsi BBM bersubsidi di semester dua selalu lebih tinggi dibanding semester satu. Penyebabnya adalah, di semester dua ada hari raya idul fitri, natal dan perayaan tahun baru 2015.

"Pokoknya sekarang longgarkan dulu, supaya masyarakat tidak panik," ujarnya. Sebab, jika masyarakat panik dan pemerintah ditekan terus tidak bisa berpikir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×