kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Erick Thohir ungkap kekhawatiran soal ekonomi akibat virus corona


Senin, 10 Februari 2020 / 22:04 WIB
Erick Thohir ungkap kekhawatiran soal ekonomi akibat virus corona
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir saat peresmian landasan pacu tiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), East Connection Taxiway (ECT), terminal tiga dan gedung VIP Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Kamis (23/1/2020).?Pemerintah mewaspadai te


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mewaspadai terus memburuknya kondisi dunia akibat wabah virus corona. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menggelar rapat terbatas dengan seluruh menteri pada Selasa (11/2) untuk membahas antisipasi terjadinya resesi ekonomi global apabila wabah virus corona terus berlangsung.

Akibat wabah Korona, kata Erick, China telah mengalami dampak ekonomi berupa penurunan indeks Shanghai Composite sebesar 9% pada awal Februari, kekurangan tenaga kerja yang signifikan, industri pariwisata dan penerbangan China terpukul keras, dan terganggunya rantai pasok untuk teknologi tinggi karena kesulitan memasukkan kebutuhan bahan pendukung.

Baca Juga: Virus corona bisa dorong permintaan industri tekstil dan produk tekstil dalam negeri

Bagi Indonesia, dampak wabah virus corona juga berpotensi mengganggu hubungan ekonomi dan kerja sama Indonesia dengan berbagai negara, menurunnya jumlah kunjungan wisatawan, hingga melemahkan ekspor Indonesia ke berbagai negara.

"Misalnya investasi Indonesia dengan Abu Dhabi kemarin ditandatangani bisa saja di-hold. Orang Abu Dhabi tidak tahu apakah Indonesia aman atau tidak akibat corona," ujar Erick saat acara '1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum' di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/2).

Erick juga mengatakan bahan baku obat di Indonesia sendiri didominasi dari China sebesar 60% dan India sebesar 30%. Dengan demikian, Erick mendorong BUMN farmasi untuk mengantisipasi hal tersebut.

Erick juga meminta Garuda Indonesia memikirkan strategi lain pasca ditutupnya penerbangan rute Indonesia-China.

Baca Juga: Virus corona menekan harga minyak, Medco Energi (MEDC) jaga biaya produksi

Menurut Erick, Garuda seharusnya bisa mengoptimalkan layanan domestik dengan menggunakan pesawat berbadan besar.

"Kita harus siap, waspada, ini bukan menakut-nakuti lho. Sebab kita sudah lihat dampak di China, Singapura sekarang, sebab itu saya ingin semua di BUMN, tolong saling koordinasi dengan Pelindo, Angkasa Pura, Garuda, tolong bantu," pungkas Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×