Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Azis Husaini
Catatan Kemenkeu tujuh BUMN tersebut. yakni, pertama, PT Krakatau Steel Tbj dikarenakan beban keuangan selama konstruksi. Kedua, PT PAL lantaran meningkatnya beban lain-lain hingga tiga kali lipat akibat kerugian nilai tukar dan kerugian entitas asosiasi yaitu PT GE Power Solution Indonesia.
Ketiga, Perum Bulog rugi akibat kelebihan pengakuan pendaptan atas penyaluran Rastra sehingga BULOG harus melakukan pembebanan koreksi pendapatan di tahun 2018.
Baca Juga: Orias Petrus Moedak, Alumni Unpad yang kini pimpin perusahaan beraset Rp 162 triliun
Keempat, PT Sang Hyang Seri karena inefisiensi bisnis, beban bunga, dan perubahan kebijakan pemerintah dalam mekanisme pengadaan benih. Kelima, PT Petani karena alasan yang sama.
Keenam, PT Dirgantara Indonesia lantaran pembatalan kontrak dan order tidak mencapai target. Ketujuh, PT DokKodja Bahari disebabkan beban administrasi dan umum yang terlalu tinggi yakni mencapai 58% dari pendapatan perusahaan.
Baca Juga: Dana PMN mandek di BUMN hingga Rp 11,36 triliun
Namun demikian ada 34 BUMN yang masih bisa mencatatkan laba. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan beberapa BUMN diharapkan memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dehan cost of fund dari Penyertaan Modal Negara (PMN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News