Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir buka suara terkait penyebab kenaikan harga beras di dalam negeri.
Erick mengatakan bahwa saat ini ada kenaikan merata harga pangan dunia termasuk beras. Ia mengklaim harga beras dunia saat ini sudah menuju US$ 700. Kenaikan ini, yang menurutnya turut berdampak pada harga perberasan di Indonesia.
"Kalau kita lihat harga panen kan naik, dan itu bukan hanya di Indonesia, harga beras dunia itu sekarang sudah menuju US$ 700, ini realitanya," kata Erick pada awak media usai acara BUMN Gen di PIM 3, Jakarta, Selasa petang (13/2).
Mulanya Erick bercerita, terkait banyak yang merasa kebingungan kenapa pihaknya saat ini turut langsung memantau kondisi perberasan. Bahkan ada yang menganggap hal ini dikaitkan dengan agenda politis.
Baca Juga: Jokowi Angkat Bicara Soal Kelangkaan Beras Premium
Padahal, ia menegaskan bahwa urusan beras memang menjadi salah satu kewenangannya karena Perum Bulog di bawah Kementerian yang sedang ia pimpin.
"Kemarin ada yang bingung 'kok BUMN lagi' padahal ya Bulog memang ada di bawah Kementerian BUMN," jelas Erick.
Lebih lanjut Erick mengatakan bahwa stok beras saat ini akan mulai diisi kembali dengan beras SPHP dari Bulog. Bahkan menurutnya saat ini kelangkaan beras di pasar modern sudah tidak terjadi.
"Ritel modern hari ini sudah penuh lagi, karena memang harus diisi supaya masyarakat juga tenang dan tidak ada gejolak," pungkasnya.
Diketahui, beberapa waktu terakhir ini memang sempat terjadi kelangkaan beras di pasar ritel modern. Kelangkaan ini turut mengerek harga beras jauh lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca Juga: Erick Thohir: Harga Beras Melonjak Terjadi di Seluruh Dunia
Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional, Rabu (14/2), harga beras jenis premium sudah mencapai Rp 15.880 per kilogram (kg), padahal HET-nya berkisar Rp 12.900 hingga Rp 14.800 per kilogram.
Sementara harga beras jenis medium mencapai Rp 13.970 per kilogram, jauh lebih tinggi dari HET-nya hanya berkisar Rp 10.900 hingga Rp 11.800 per kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News