kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Epidemiolog desak work from home kembali dilakukan, ini alasannya


Selasa, 28 Juli 2020 / 04:31 WIB
Epidemiolog desak work from home kembali dilakukan, ini alasannya
ILUSTRASI. Angka kasus corona di Indonesia menembus angka psikologis 100.000. Epidemiolog menyarankan agar work from home kembali dilakukan. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Karena itu, hal yang paling penting saat ini menurut Dicky adalah mencegah kasus-kasus klaster seperti perkantoran dengan penerapan WFH. 
"Prioritas selama masa rawan pandemi ini harus WFH dulu," tegasnya. 

Potensi penularan di indoor 20 kali 

Menurut dia, penularan Covid-19 melalui mikrodroplet membuat potensi infeksi di indoor dua puluh kali lebih besar dibandingkan dari outdoor. "Penularan di kantor yang indoor ini dua puluh kali lebih besar daripada outdoor. Kondisi inilah yang membuat orang-orang di dalam gedung sangat rawan," papar dia. 

Baca Juga: Kasus Corona di Indonesia menembus angka 100.000

"Di Australia, 80% kasusnya berasal dari klaster perkantoran. Ini harus menjadi pelajaran berharga bagi kita di Indonesia," tambah dia.  

Dicky juga menyoroti banyaknya institusi yang mengadakan kegiatan bersepeda secara bergelombol tanpa menggunakan masker. Selain itu, pimpinan perusahaan yang mengabaikan protokol kesehatan karena meyakini bahwa virus corona bukan ancaman serius, juga patut diwaspadai. 

Baca Juga: Tingkat kematian tenaga medis saat pandemi corona cukup tinggi

Padahal Dicky menandaskan, pandemi Covid-19 telah menginfeksi jutaan orang dan masih menjadi pekerjaan rumah bersama. "Masalah ini masih menajadi PR bersama kita karena banyak sekali orang-orang terutama yang punya wewenang ini stafnya harus masuk karena disuruh pimpinannya," jelas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Infeksi Lewati 100.000, Epidemiolog Desak WFH Kembali Dilakukan"
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×