Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
5. Pendanaan
Presiden Joko Widodo menjelaskan perihal sumber pendanaan pembangunan ibu kota baru Indonesia di ProvinsiKalimantan Timur. Jokowi mengaku, banyak yang bertanya kepadanya tentang sumber pendanaan ini.
"Perlu kami sampaikan, total kebutuhan untuk ibu kota baru kurang lebih Rp 466 triliun," ujar Presiden Jokowi.
Baca Juga: Ibu kota baru pindah, emiten ini diuntungkan karena potensi kenaikan harga properti
Nantinya, 19% dari kebutuhan pendanaan itu akan berasal dari APBN. Meski demikian, APBN yang dimaksud, bukan hanya yang bersumber dari anggaran yang dialokasikan khusus bagi pembangunan ibu kota negara.
"Namun berasal dari skema kerja sama pengelolaan aset yang ada nanti di ibu kota baru dengan yang ada di Jakarta," ujar Jokowi. "(Kebutuhan anggaran) sisanya, berasal dari Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha atau KPBU dan investasi langsung swasta dan BUMN," ujar dia.
6. Paling Lambat 2024
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro yang ikut mendampingi Jokowi dalam jumpai pers kemarin turut menjelaskan soal tahapan waktu pemindahan ibu kota.
Bambang mengatakan, setelah lokasi ibu kotabaru Indonesia resmi diumumkan, pemerintah masuk ke tahap persiapan. Pada 2020, pemerintah mulai mematangkan regulasi, masterplan, dan desain tata ruangnya. Bambang memperkirakan proses pemindahan ibu kota baru dimulai pada 2024.
"Kita harapkan paling lambat 2024 proses pemindahan sudah dilakukan," ujar Bambang. Bambang mengatakan, berdasarkan kerangka waktu yang telah disusun pemerintah, selanjutnya akan dilakukan penentuan lokasi yang melibatkan Gubernur Kalimantan timur Isran Noor. Sementara itu, pembangunannya bisa dimulai pada akhir 2020.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Hal Penting Soal Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News