kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Empat Produsen Baja Minta Tata Niaga Impor


Selasa, 14 Oktober 2008 / 09:05 WIB
Empat Produsen Baja Minta Tata Niaga Impor
ILUSTRASI. A security officer walks past at the venue of G20 leaders summit in Osaka, western Japan June 26, 2019. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Abdul Wahid Fauzie |

JAKARTA. Krisis Amerika yang juga menghantui Indonesia membuat produsen hilir baja merasakan kekhawatiran akan produk baja asal China. Sebabnya, Indonesia masih menjadi pasar yang potensial.
 
Empat produsen baja diantaranya paku, kawat, pipa, dan seng meminta kepada pemerintah untuk menerapkan tata niaga impor baja, safeguard, serta anti dumping. "Yang paling cepat bisa dilaksanakan adalah tata niaga impor," tegas Ansari Bukhari, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Tekstil, dan Aneka Departemen Perindustrian (Depperin).
 
Menurut Ansari, ia bersama dengan Indonesian Iron and Steel Industry Asosiation (IISIA) telah melakukan rapat pekan lalu. Ansari bilang jika China mengalihkan produknya dari Amerika ke Indonesia maka akan menghancurkan industri baja dalam negeri.
 
Ketua III IISIA Ismail Mandry mengimbuhkan, ia telah membahas permasalahan ini dengan Depperin. "Pekan lalu kita bahas," tegasnya. Menurut Ismail, jika pemerintah tidak segera memberlakukan aturan tata niaga maka industri dalam negeri akan terancam bahkan bisa bangkrut.
 
Ismail bilang saat ini China memiliki 450 juta baja. Jika China menjual bajanya di Indonesia sebanyak 10 juta saja maka produk baja dalam negeri akan sulit bersaing. Apalagi, saat ini sudah banyak perusahaan baja yang telah tutup. "Ada empat perusahaan paku yang telah tutup di Surabaya dan Banten," paparnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×