kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

Ekspor September naik menjadi US$ 15,9 miliar


Kamis, 01 November 2012 / 15:26 WIB
Ekspor September naik menjadi US$ 15,9 miliar
ILUSTRASI. Warga memotret pengumuman penundaan pelaksanaan vaksinasi individu di Kimia Farma Senen, Jakarta Pusat, Senin (12/7/2021).


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor September 2012 sebesar US$ 15,9 miliar. Angka ini turun 9,35% ketimbang periode yang sama tahun 2011. Tapi, jika dibandingkan dengan Agustus 2012 yang sebesar US$ 14,047 miliar, angka ekspor September naik sebesar 13,21%.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, peningkatan kinerja ekspor pada September 2012 merupakan gambaran yang cukup baik. "Artinya pemerintah dan pengusahan mulai mampu meningkatkan ekspor," jelasnya Kamis (1/11).

BPS mencatat, peningkatan ekspor terjadi pada sektor non migas. Ekspor non migas naik sebesar 16,59% menjadi sebesar US$ 13,13 miliar. Sedangkan ekspor migas justru melorot 0,46% menjadi US$ 2,7 miliar.

Secara kumulatif, ekspor Januari - September 2012 mencapai US$ 143 miliar atau turun 6,06% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sedangkan total ekspor non migas Januari - September 2012 mencapai US$ 114,36 miliar, turun 5,35% ketimbang periode yang sama tahun 2011.

Tiga negara utama tujuan ekspor non migas Indonesia selama Januari - September 2012 adalah China dengan nilai ekspor sebesar US$ 15 miliar, Jepang sebesar US$ 12,98 miliar, dan Amerika Serikat sebesar US$ 11,08 miliar.

Direktur Statistik Distribusi BPS Satwiko Darmesto mengungkapkan hingga sembilan bulan pertama tahun ini total ekspor Indonesia baru mencapai US$ 143 miliar. Dia pesimis kinerja ekspor 2012 akan menyamai tahun lalu yang sebesar US$ 203 miliar.  "Ekspor mungkin tidak akan setinggi tahun lalu, mungkin di bawah US$ 200 miliar sampai akhir tahun," katanya.

Menurut Satwiko, dengan rata-rata ekspor per bulan sekitar US$ 15 miliar, maka total ekspor sampai akhir tahun hanya US$ 188 miliar. Artinya, masih jauh dari realisasi ekspor tahun 2012 yang sebesar US$ 203 miliar. "Kalau mau mencapai US$ 203 miliar per bulan itu rata-rata per bulan di sisa tahun ini harus US$ 17,5 miliar per bulan," jelasnya.  

Melihat kondisi Eropa yang masih memburuk, Satwiko pesimis realisasi ekspor Indonesia tahun ini bisa menyamai realisasi tahun 2011. Hanya saja, ia masih berharap pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan upaya menggenjot ekspor ke negara-negara non tradisional bisa membantu menopang kinerja ekspor tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×