kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.317   10,00   0,06%
  • IDX 7.233   -24,48   -0,34%
  • KOMPAS100 1.065   -7,05   -0,66%
  • LQ45 844   -2,59   -0,31%
  • ISSI 214   -1,99   -0,92%
  • IDX30 434   -1,19   -0,27%
  • IDXHIDIV20 518   -2,00   -0,38%
  • IDX80 122   -0,92   -0,75%
  • IDXV30 124   -0,31   -0,25%
  • IDXQ30 142   -0,53   -0,37%

Ekspor ore dilarang, pajak hilang Rp 20 triliun


Senin, 17 Maret 2014 / 15:33 WIB
Ekspor ore dilarang, pajak hilang Rp 20 triliun
ILUSTRASI. 3 Kebiasaan yang Harus Diubah untuk Mencegah Gula Darah Tinggi Penderita Diabetes


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemerintah memberlakukan pelarangan ekspor mineral mentah atawa ore sejak 12 Januari 2014. Penerimaan negara yang turun akibat pemberlakuan Undang-Undang Minerba ini disinyalir mencapai sekitar Rp 20 triliun.

"(Rp 20 triliun) itu termasuk PNBP. Kalau pajaknya saja hanya Rp 6 triliun," ujar Dirjen Pajak Fuad Rahmany yang dijumpai KONTAN di Gedung Balai Kota Jakarta, Senin (17/3).

Menurut Fuad, dampak pelarangan ore terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) jauh lebih besar ketimbang penerimaan pajak sendiri. Meskipun begitu, dirinya sangat menyetujui adanya kebijakan tersebut.

Setelah setahun penerimaan pajak akan naik lagi karena sudah ada barang yang bernilai tambah. Lagipula, Mantan  Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bappepam-LK) ini melihat kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah sangat positif untuk kebaikan jangka panjang Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×