kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspor ore dilarang, ekspor anjlok US$ 3,8 miliar


Kamis, 08 Mei 2014 / 16:32 WIB
Ekspor ore dilarang, ekspor anjlok US$ 3,8 miliar
ILUSTRASI. Dampak Kekurangan Vitamin D untuk Kesehatan Tubuh


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menghitung dampak pelarangan ekspor mineral mentah atawa ore yang dilakukan pemerintah terhadap kinerja ekspor. BI memperkirakan ada penurunan kinerja ekspor mineral mentah sebesar US$ 3,8 miliar untuk keseluruhan tahun 2014.

"Sebelumnya kita perkirakan penurunannya hanya US$ 1,8 miliar," ujar Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (8/5).

Penurunan ekspor yang mendalam inilah yang kemudian membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini, diperkirakan BI hanya mampu bertumbuh 5,1%-5,5%.

BI memahami saat ini ada beberapa perusahaan yang sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah untuk memperoleh ijin melakukan ekspor mineral mentah.

Perry menekankan perkiraan BI soal penurunan ekspor mineral mentah tersebut sangat bergantung pada kondisi ijin yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Apabila sudah ada ijin ekspor yang diberikan tentu kondisinya akan lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×