kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang ungguli Malaysia


Senin, 17 September 2018 / 21:04 WIB
Ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang ungguli Malaysia
ILUSTRASI. Aktivitas pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia mengungguli Malaysia dalam ekspor kayu lapis untuk tujuan Jepang. Negara di kawasan Asia Timur tersebut merupakan tujuan ekspor utama komoditas kayu lapis Indonesia dan Malaysia. Aturan dari Pemerintah Sabah yang bakal melarang ekspor kayu gelondongan akan makin mengikis pangsa pasar Malaysia dalam sektor ini.

Mengutip pemberitaan media Malaysia, The Star, pada bulan Juni 2018 lalu, volume ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang mencapai 79.000 kubik meter. Jumlah ini melampui ekspor Malaysia ke Jepang yang sebesar 77.500 kubik/meter.

Tahun lalu, tahun 2017, Indonesia mengekspor 783.900 kubik meter kayu lapis ke Jepang. Sedangkan Malaysia lebih banyak dengan mengekspor sebesar 1,16 juta kubik per meter kayu ke Jepang.

International Tropical Timber Organisation (ITTO) melaporkan, penurunan ekspor Malaysia disebabkan anjloknya produksi setelah pemerintahan di Serawak, Malaysia, dengan tegas membatasi penebangan kayu dan kayu gelondongan. Akibatnya, pabrik kayu lapis kekurangan bahan baku dan terpaksa mengurangi produksi hilir berupa kayu panel.

Adapun karena biaya tebang makin tinggi yang disebabkan volume panen tebang yang turun, pengusaha penyedia plywood atau tripleks menaikkan harga produknya ke Jepang hingga 15% lebih tinggi sejak akhir tahun lalu. Antisipasi musim hujan yang biasa terjadi pada kuartal empat tiap tahun membuat harga bisa menjadi lebih tinggi lagi.

"Importir (Jepang) merasa pembelian di masa depan sulit dengan neraca pesanan yang tersisa, sehingga mereka hanya membeli volume minimum yang diperlukan," tulis laporan ITTO, mengutip berita perdagangan dari Japan Lumber Reports (JLR) seperti dilansir The Star, Senin (17/9).

Apalagi pada Mei lalu, Kepala Menteri Sabah Datuk Seri Shafie Apal mengumumkan akan segera melarang ekspor kayu gelondongan. Tujuannya agar bahan baku kayu dapat diolah melalui pabrik lokal. Dengan larangan ekspor kayu gelondongan dari Pemerintah Sabah, itu, JLR mengantisipasi pengiriman kayu gelondong dari area tersebut akan menurun drastis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×