kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom LPEM FEB UI optimistis cadangan devisa meningkat pada Oktober 2021


Jumat, 05 November 2021 / 05:10 WIB
Ekonom LPEM FEB UI optimistis cadangan devisa meningkat pada Oktober 2021
ILUSTRASI. Petugas menata tumpukan uang rupiah dan dolar Amerika di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (7/3). EkonomLPEM FEB UI optimistis cadangan devisa meningkat pada Oktober 2021.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) optimistis masih ada peningkatan cadangan devisa pada Oktober 2021. 

“Ada potensi meningkat hingga US$ 148 miliar, meski juga ada potensi turun. Namun, penurunannya sedikit sehingga bisa di kisaran US$ 146 miliar,” ujar Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky kepada Kontan.co.id, Kamis (4/11). 

Sebagai gambaran, cadangan devisa Indonesia perkasa pada September 2021 dengan nilai US$ 146,9 miliar, naik US$ 2,1 miliar dari bulan Agustus 2021 yang sebesar US$ 144,8 miliar. 

Tak hanya itu, posisi cadangan devisa pada September 2021 ini kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang sejarah, setelah rekor tersebut tersemat pada posisi cadangan devisa Agustus 2021.

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri prediksi cadangan devisa naik US$ 1 miliar pada Oktober 2021

Bila memang prediksi Riefky benar, berarti ada kemungkinan cadangan devisa pada Oktober 2021 kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang sejarah. 

Riefky mengatakan, potensi peningkatan cadangan devisa berasal dari kinerja ekspor yang digadang kuat karena peningkatan harga komoditas. Nah, potensi penurunannya didorong oleh adanya momen musiman berupa pembayaran Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah. 

Riefky pun yakin, posisi cadangan devisa ini masih sangat kuat untuk menghalau gonjang-ganjing di pasar keuangan domestik, mengingat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) sudah mulai melakukan pengurangan tambahan likuiditas (tapering off). 

“Masih sangat kuat sampai akhir tahun untuk mengontrol dampak tapering off. Lagipula, tapering off dilakukan secara berkala sehingga tidak terlalu disruptif,” tambahnya. 

Lebih lanjut, posisi cadangan devisa juga masih akan kuat dalam menjaga nilai tukar rupiah. Ditambah kemungkinan ekspor yang masih perkasa, ia pun memperkirakan, nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.200 hingga Rp 14.300 sampai akhir tahun 2021.

Selanjutnya: Sri Mulyani: Stabilitas sistem keuangan di kuartal III-2021 dalam kondisi normal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×