kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Ekonomi melemah akibat pandemi, defisit APBN 2021 naik lagi menjadi 5,82% dari PDB


Rabu, 18 Agustus 2021 / 11:22 WIB
Ekonomi melemah akibat pandemi, defisit APBN 2021 naik lagi menjadi 5,82% dari PDB
ILUSTRASI. Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan kasus pandemi virus corona karena merebaknya varian delta beberapa bulan ini mengakibatkan pemburukan ekonomi. Hal ini berdampak terhadap daya tahan fiskal.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mematok defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar 5,82% terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan outlook sebelumnya yakni 5,7% dari PDB.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan peningkatan persentase defisit APBN tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi lebih rendah, karena seiring dengan eskalasi kasus Covid-19.

Sebab, pemerintah telah merevbisi outlook pertumbuhan ekonomi pada 2021 berada di rentang 3,7%-4,5% year on yeart (yoy). Angka tersebut melebar dari posisi outlook sebelumnya di kisaran 4,5%-5,3% secara tahunan.

Baca Juga: Pemerintah ancang-ancang dampak varian Lambda terhadap perekonomian

“Karena pembandingnya (PDB) lebih rendah maka outlook-nya (defisit APBN 2021) bergerak sedikit ke atas. Terkait dengan adanya varian delta kemarin kita kemungkinan (pertumbuhan ekonomi 2021) ga mencapai 5% itu. Tapi secara nominal defist tidak berubah,” kata Febrio dalam acara yang bertajuk Strategi dan Outlook Perekonomian dan Kesejahteraan, Rabu (18/8).

Secara nominal pemerintah mematok outlook defisit APBN 2021 sebesar Rp 939,6 triliun, turun Rp 66,8 triliun dari posisi target defisit yang sebelumnya dicanangkan oleh pemerintah sebesar Rp 1.006,4 triliun. “Sehingga risikonya lebih rendah karena secara nominal tidak ada perubahan dari sisi pembiayaan bahkan lebih rendah,” ujar Febrio.

Febrio menegaskan, adanya pelebaran persentase defisit tersebut tidak akan berpengaruh terhadap kredibilitas ekonomi Indonesia di mata asing. Sehingga, ia optimistis stabilitas fiskal masih akan tetap terjaga di tahun ini.

“Jadi ini kita melihat angka-angka di pasar maupun lembaga rating melihat sema angka tersebut, malah positif, stabilitas makro ekonomi kita masih terjaga karena defisit nominalnya lebih rendah,” kata Febrio.

Selanjutnya: Dampaknya perbaikan ekonomi terhadap proyeksi IHSG di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×