kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonomi lemah, utang luar negeri melambat


Senin, 19 Oktober 2015 / 18:27 WIB
Ekonomi lemah, utang luar negeri melambat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi, ekonomi tahun ini berada pada angka 4,8%-4,9%. Sedangkan pada triwulan III, ekonomi diperkirakan hanya tumbuh 4,85%. Kondisi ini membuat laju utang luar negeri (ULN) swasta semakin melambat.

Berdasarkan data terbaru ULN 2015, total utang luar negeri pada akhir Agustus adalah US$ 303,2 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 303,9 miliar. Meski demikian, pertumbuhan ULN Agustus year on year (yoy) 3,9%, lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya 3,7%. Meski demikian,

Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN baik sektor publik maupun sektor swasta. Posisi ULN sektor publik sebesar US$ 133,9 miliar turun US$ 0,5 miliar dibandingkan bulan sebelumnya akibat dari turunnya ULN pemerintah. Sementara itu, posisi ULN sektor swasta sebesar US$ 169,3 miliar turun US$ 0,1 miliar, terutama disebabkan oleh turunnya ULN bank.

Sementara itu, menurut sektor ekonomi, ULN swasta pada akhir Agustus 2015 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas, dan air bersih. Dibandingkan bulan sebelumnya, pertumbuhan yoy ULN sektor listrik, gas & air bersih mengalami peningkatan.

Sementara pertumbuhan tahunan utang luar negeri sektor keuangan dan sektor industri pengolahan tercatat melambat. Di sisi lain, pertumbuhan tahunan ULN sektor pertambangan masih mengalami kontraksi, meskipun tidak sedalam kontraksi yang terjadi pada bulan sebelumnya.

BI memandang, perkembangan utang luar negeri Agustus 2015 masih cukup sehat. Meski demikian, BI menilai risiko posisi ULN tersebut terhadap perekonomian, perlu terus diwaspadai. BI juga menyatakan, akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN swasta agar ULN dapat berperan optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat mempengaruhi pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×