kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekonomi kembali tersendat karena PPKM Darurat, ini kata pengamat pajak


Senin, 12 Juli 2021 / 09:31 WIB
Ekonomi kembali tersendat karena PPKM Darurat, ini kata pengamat pajak
ILUSTRASI. Pesepeda melintas di depan tulisan Pajak Kuat Indonesia Maju di Jakarta Pusat, Sabtu (19/12/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawanrwa.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

“Kalau Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melakukan berbagai extra effort akan percuma jika potensi penerimaan pajaknya tidak ada. Ekstensifikasi atau intensifikasi akan percuma jika potensi penerimaan pajaknya tidak ada,” kata Fajry.

Kalau intensifikasi kepada Wajib Pajak (WP) dipaksakan, malah bagi WP yang selama ini sudah patuh, justru mengurangi trust kepada DJP.  Sehingga tentunya akan mengurangi kepatuhan dalam jangka panjang.

“Ini perlu dihindari menurut saya. Sekali lagi, kinerja penerimaan pajak kali ini akan bergantung sekali kondisi pandemi di Indonesia, jika kondisi pandemi semakin cepat membaik maka semakin cepat pula perbaikan kinerja penerimaan pajak,” ujar Fajry.

Dengan  demikian, Fajry mengatakan kalau pemerintah mampu mengatasi pandemi dengan cepat dan efektif niscaya perbaikan kinerja pajak akan mengikuti.

Selanjutnya: Penerimaan pajak tumbuh positif, ini tiga sektor usaha penyokongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×