Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - UBUD. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Gusti Agung Diah Utari menyampaikan, ancaman resesi ekonomi global akan sangat berdampak buruk ke perekonomian Bali.
Pasalnya kedatangan wisatawan dari luar negeri ke Bali terancam menurun karena ancaman ekonomi global tersebut. Sehingga secara otomatis industri pariwisata di Bali juga akan kembali terkontraksi, bahkan inflasi juga akan naik tinggi. Padahal saat ini perekonomian Bali sudah perlahan membaik.
Baca Juga: Ada Perhelatan KTT G20, BI Optimistis Perekonomian Bali akan Menggeliat
Diah mencatat, inflasi Bali pada Agustus 2022 tercatat sebesar 6,38%, tertinggi ke enam secara nasional.
Untuk mengatasi inflasi tersebut, BI cabang Bali juga selalu berkolaborasi dan bersinergi bersama Pemda setempat untuk melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi.
“Kami kerjasama untuk gerakan nasional inflasi pangan. Pengendalian tersebut dilakukan dengan pemda untuk bagikan 77.000 bibit cabai ke seluruh Kabupaten/Kota. Kami dorong kerjasama antar daerah fasilitasi daerah suplus dan minus,” tutur Diah dalam agenda pelatihan BI di Ubud Bali, Sabtu (1/10).
Selain itu, pihaknya juga terus memantau pergerakan harga pangan di pasar agar pergerakan harganya tetap stabil. Selain itu, BI juga akan terus mengawal perekonomian Bali agar inflasinya tetap terjaga dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News