kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom yakin penjualan online bisa naik hingga 30% pada Lebaran 2021


Kamis, 15 April 2021 / 20:30 WIB
Ekonom yakin penjualan online bisa naik hingga 30% pada Lebaran 2021


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, tren penjualan daring via e-commerce bakal meningkat dalam momen lebaran tahun ini. 

“Hitungan kasarnya, pertumbuhan di lebaran tahun ini bisa di kisaran 20% hingga 30% bila dibandingkan dengan momen lebaran tahun lalu,” ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Kamis (15/4). 

Yusuf mengungkapkan beberapa hal yang menjadi pendorong peningkatan tren penjualan daring. Pertama, masih adanya pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan masyarakat. Ini membuat masyarakat beralih untuk berbelanja secara daring. 

Kedua, adanya promo yang biasanya diberikan oleh platform e-commerce itu sendiri. Seperti yang kita ketahui, e-commerce memiliki banyak promo menjelang momen-momen tertentu. 

Ketiga, adanya subsidi ongkos kirim (ongkir) dari pemerintah. Sebelumnya, pemerintah mengaku siap untuk menggelontorkan dana jumbo untuk mendorong masyarakat berbelanja lewat platform daring menjelang hari raya Idul Fitri 2021. 

Baca Juga: BI: Nilai transaksi e-commerce Februari 2021 naik 45,28%

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mengucurkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk subsidi gratis ongkir bagi pembelian produk lokal pada saat hari belanja online nasional H-10 dan H-5 Lebaran.  

Yusuf lalu mengatakan, meningkatnya penjualan daring ini memang akan memberi kontribusi pada perekonomian Indonesia. Hanya saja, pertumbuhannya masih relatif kecil, bahkan hanya kurang dari 5%. 

Namun, ini bisa membawa dampak langsung terhadap masyarakat baik yang menjualkan barang lewat platform e-commerce, maupun mereka yang membeli barang lewat platform tersebut. 

Dari sisi masyarakat yang menjual barang, dengan adanya promo ditambah gratis ongkir, bisa menambah pendapatan mereka. Sehingga ini pun bisa mendongkrak daya beli penjual tersebut. 

Sementara dari sisi masyarakat yang berbelanja, mereka tetap melakukan konsumsi tetap juga menghemat biaya ongkir karena disubsidi. Biaya ini bisa digunakan untuk berbelanja lagi baik di platform e-commerce maupun secara offline. 

Baca Juga: Begini upaya bank swasta menggarap bisnis kredit UMKM di tengah pandemi

Hanya saja, Yusuf mengingatkan, subsidi ongkir yang nantinya diberikan oleh pemerintah ini harus diimbangi dengan upaya pemerintah untuk tetap memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat berpendapatan menengah ke bawah agar lebih afdol. 

“Apalagi, jika tujuan ini memang diperuntukkan untuk semau kelompok golongan pendapatan,” tandas Yusuf. 

Selanjutnya: Perkuat kanal digital, ini rencana bisnis Astra Life ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×